Oleh : Deni Alim
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
Membuat Layout Buku dengan Indesign
rumpunnektar.com
Membuat
Layout Buku dengan Indesign
Membuat
Layout Buku dengan Indesign - Adobe InDesign adalah aplikasi yang digunakan
untuk desain layout atau publikasi. Adobe InDesign sering digunakan penerbit
majalah, koran, biro cetak, dan biro iklan untuk mendesign produknya baik
layout isi ataupun sampul. Sebelum Adobe mengeluarkan Adobe InDesign, Adobe telah
mengeluarkan Adobe PageMaker yang berfungsi sebagai desain layout juga. tetapi
saat ini Adobe Pagemaker sudah tidak lagi diproduksi.
Area
kerja InDesign sendiri hampir mirip dengan PageMaker, yaitu terdiri dari sebuah
window dokumen di mana kita bisa membuat gambar dan layout pada artwork, sebuah
toolbox yang berisi tools untuk membuat gambar dan mengedit artwork, palettes
yang dapat membantu memonitor dan mengubah artwork, dan menu yang berisi
perintah untuk menjalankan tugas. Di dalam adobe Indesign, konsep layer juga
diaplikasikan dalam pengaturan desain layout. Setiap dokumen selalu mempunyai
paling sedikit sebuah layer.
Layer
dapat diibaratkan sebagai lapisan transparan yang tidak saling berpengaruh
antarlayer yang lain di bawahnya. Dengan menggunakan beberapa layer, dapat
melakukan manipulasi objek lebih efektif. Dengan memanfaatkan layer ini, dapat
melakukan editing secara bertahap. Saat berkonsentrasi pada teks, layer gambar
dapat dinonaktifkan sehingga resource komputer tidak akan terkuras habis, yang
menyebabkan komputer menjadi lebih lambat. Dengan menggunakan layer ini, kita
dapat membuat beberapa alternatif desain sesuai dengan ide dan kreativitas,
dengan beberapa variasi dalam bentuk maupun penempatan objeknya.
Umumnya,
Adobe InDesign digunakan untuk melayout teks, majalah, koran, buku, poster dan
segala bentuk keperluan cetak yang menggunakan lebih banyak text di dalamnya.
Untuk kerperluan itulah maka fitur pengaturan/layout lebih di utamakan daripada
fitur grafis lainnya. Kali ini kita coba berbagi sedikit tentang bagaimana
membuat layout menggunakan Adobe InDesign. Kali ini saya menggunakan Adobe
Indesign CS3.
Langkah
Membuat Layout Buku dengan Indesign
Langkah
1
Buka
New Document (ctrl+N) di menu File. Pada jendela “New Document” kamu bisa
mengatur ukuran kertas/ bidang kerja yang kamu perlukan. Secara default,
InDesign menampilkan ukuran dalam satuan “picas (p0)”, untuk mengubah ke dalam
ukuran lain cukup ketikkan ukuran tersebut lengkap dengan jenis ukurannya (mis
: 32 cm), In Design akan otomatis mengubahnya ke dalam satuan p0 kembali
(tenang, kamu bisa ubah semua settingan ukuran ini ke dalam cm nanti).
Langkah
2
Untuk
mengubah semua settingan jenis ukuran, cukup klik kanan di ruler atas dan
samping kanan halaman kerja, lalu pilih settingan ukuran yang kamu perlukan.
Maka semua pengaturan ukuran di InDesign akan berubah sesuai dengan jenis
ukuran yang kamu pilih.
Langkah
3
Sebelum
memasukkan tulisan, ada baiknya terlebih dahulu kita atur dulu layout dasar
seperti pengaturan Nomor Halaman dan Peletakan Header / Footernya. Klik menu
Pages, lalu double klik di menu Master. Master Page adalah lembar default untuk
seluruh dokumen yang kamu buat, mudahnya, apapun yang kamu ketikkan/ input
(baik tulisan, gambar maupun settingan margin) akan tampil di setiap halaman
kerja.
Untuk
mengatur margin (pastikan masih di dalam laman Master Page) input ukuran margin
yang kamu inginkan. Non Aktifkan (klik) ikon link untuk input ukuran yang
berbeda.
Bagi
kamu yang terbiasa menggunakan MS Word, mungkin penyebutan settingan marginnya
agak berbeda walau prinsipnya sama. Kalau di MS Word Left dan Right maka di
InDesign penyebutannya Inside dan Outside. Pada menu Columns, Number untuk
menentukan jumlah baris tulisan yang ingin kamu buat dan Guttter adalah jarak
antara baris terebut. Silahkan berimprovisasi saja pada bagian ini sesuai degan
kebutuhan. Pada tutorial ini, desainstudio menggunakan 2 columns dengan jarak 1
cm.
Langkah
4
Untuk
membuat Header/Footer cukup tuliskan saja text dengan cara klik Text (T) lalu
drag untuk membuat area text nya (di InDesign, kamu harus membuat area text
terlebih dahulu dengan cara mendragnya). Jika Header/Footer kamu berupa gambar,
kamu dapat memasukkannya dengan cara mengcopy gambar tersebut dari Adobe
Illustrator, dsb. atau Ctrl+D untuk mengambil gambar dari file di komputer.
Langkah
5
Untuk
Input Page Number, masukkan text (T) dengan cara men-drag-nya, ketikan 1 huruf
(huruf apapun) select huruf tersebut, klik kanan maka akan muncul menu baru,
pilih Insert Special Character/Markers/Current Page Number. Maka apapun huruf
yang kamu ketikkan tadi akan berubah menjadi huruf “A”. Hal ini disesuaikan
dengan judul Master Page (A-Master). Copy Page Number yang telah di set tadi ke
halaman sebelahnya (di dalam Master Page terdapat dua halaman Master).
Langkah
6
Kalau
semua layout Master sudah di set, berikutnya double klik di lembar 1 (lembar
kerja). Di lembar inilah kita akan melakukan input text dan gambar yang kita
perlukan untuk dokumen kita.
Langkah
7
Klik
Text (T) lalu drag untuk membuat area teks yang diperlukan, ketik teks kamu
(dalam contoh ini Saya menyesuaikan area text dengan layout yang sudah di buat
sebelumnya)
Langkah
8
Untuk
mengatur paragraph, buka Window/Type & Tables/Paragraph (Alt+Ctrl+T) dan
atur paragraph yang kamu inginkan.
NB
: Klik “Hyphenate” untuk memunculkan tanda sambung di paragraf yang terputus,
atau matikan untuk menghapusnya.
Langkah
9
Jika
tulisan kamu terpotong di ujung column, tanda Overset Text akan muncul. Klik
tanda tersebut hingga muncul preview teks kecil di cursor kamu. Arahkan kursor
tersebut ke column sebelahnya dan klik, otomatis tulisan yang terpotong akan
dilanjutkan.
Langkah
10
Jika
ingin menambah page, klik di menu Create new page. Lanjutkan tulisan kamu di
page lanjutan ini. Dan otomatis, Page Number yang kamu set di Master Page tadi
kini muncul secara continue. begitu juga Header/Footer yang telah dibuat.
Langkah
11
Sebelum
file di simpan, perhatikan tanda Preflight Panel di sudut kiri bawah bar
Jendela InDesign. Tanda ini akan berwarna merah jika masih ada error di dalam
dokumen yang kita buat. Error disebabkan masih adanya link file yang missing di
dalam file yang kita input atau adanya area text yang terpotong (overset text).
Langkah
12
Jika
sudah selesai, kamu bisa menyimpan file dokumen kamu dalam format InDesign
(.indd) untuk melanjutkan di kemudian hari, atau dalam format .Pdf jika sudah
rampung semuanya.
Penyimpanan
dalam format .PDF : File/Adobe PDF presets/High Quality Print. Pilih destinasi
penyimpanan file, klik OK. Akan muncul jendela Export Adobe PDF, klik Export
dan tunggu hingga selesai.
Oleh : Erlangga
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
Komputasi
Awan
Cloud
Computing
adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan
pengembangan berbasis internet. (Cloud) adalah metafora dari internet,
sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.
Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud)dalam Cloud
Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya. Ia adalah suatu
metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi
informasi disajikan
sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya
lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada
didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur
teknologi yang membantunya.
Menurut
sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE
Internet Computing, Cloud
Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di
server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer
pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet,
notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren
teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa
ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.
Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara
daring yang diakses melalui suatu penjelajah
webdengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi
awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan
dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.
Cloud Storage adalah sebuah teknologi penyimpanan data
digital yang memanfaatkan adanya server virtual sebagai media penyimpanan.
Tidak seperti media penyimpanan perangkat keras pada umumnya seperti CD atau hard disk, teknologi
Cloud Storage tidak membutuhkan perangkat tambahan apapun. Yang anda perlukan untuk
mengakses file digital anda hanyalah perangkat komputer atau gadget yang telah
dilengkapi layanan internet. Mengenai istilah Cloud Storage yang tersemat untuk
media penyimpanan online tersebut dapat diartikan dari dua kata
penyusunnya, Cloud dan Storage. Cloud yang dalam bahasa Indonesia berarti awan
merupakan sebuah ibarat kata dari Internet. Internet diibaratkan layaknya
sebuah awan yang luas yang mampu menampung banyak hal mulai dari informasi,
hingga program-program dalam satu tempat dan dapat dimanfaatkan dengan mudah
oleh banyak orang. Sedangkan kata Storage memiliki arti penyimpanan atau media
penyimpanan, dalam hal ini yang dapat disimpan adalah data-data digital mulai
dari data tertulis, audio, visual hingga program atau pun aplikasi digital.
Jadi secara umum Cloud Storage dapat diartikan sebagai teknologi yang
menggunakan internet sebagai media penyimpanan data-data digital yang kita
miliki.
Pada dasarnya teknologi Cloud
Storage merupakan pengembangan dari sistem Komputasi Awanatau yang disebut juga dengan istilah cloud computing.
Komputasi Awan merupakan konsep dasar dari adanya layanan Cloud Storage.
Dengan penerapan teknologi Komputasi Awan, penyedia layanan Cloud Storage bisa
membangun media penyimpanan secara online tersebut. Mengenai komputasi awan,
Teknologi ini merupakan salah satu teknologi jaringan internet yang memiliki
sejarah pengembangan yang cukup panjang. Secara simple, sistem Komputasi Awan
menggunakan serangkaian komputer server yang telah dioptimasi dengan sistem
penyimpanan yang nantinya membentuk banyak virtual server atau tempat
penyimpanan data dalam jaringan internet. Data yang tersimpan pada virtual
server tersebut akan tetap ada dalam server pusat dan jika pengguna memerlukan
data tersebut, maka tinggal mengaksesnya dan akan tersimpan secara sementara
pada perangkat kita.
Teknologi ini sebenarnya sudah mulai diperkenalkan
sekitar tahun 1960an oleh seorang insinyur teknik komputer dari MIT bernama
John McCarthy. Pada waktu itu memang sistem tersebut belum diterapkan pada
jaringan internet namun hanya dalam sistem jaringan infrastruktru seperti
listrik dan air.
Sejarah Komputasi Awan
Pada
tahun 50-an, Cloud Computing memiliki konsep yang mendasar. Ketika komputer
mainframe yang tersedia dalam skala yang besar dalam dunia pendidikan dan
perusahaan dapat diakses melalui komputer terminal disebut dengan Terminal
Statis. Terminal tersebut hanya dapat digunakan untuk melakukan komunikasi
tetapi tidak memiliki kapasitas pemrosesan internal. Agar penggunaan mainframe
yang relatif mahal menjadi efisien maka mengembangkan akses fisik komputer dari
pembagian kinerja CPU. Hal ini dapat menghilangkan periode tidak aktif pada
mainframae, memungkinkan untuk kembali pada investasi. Hinga pertengahan tahun
70-an dikenal dengan RJE remote proses Entry Home Job yang berkaitan besar
dengan IBM dan DEC Mainframe.
Tahun
60-an, John McCarthy berpendapat bahwa “Perhitungan suatu hari nanti dapat diatur
sebagai utilitas publik.” Di buku Douglas Parkhill, The Challenge of the
Computer Utility menunjukkan perbandingan idustri listrik dan penggunaan pada
listrik di masyarakat umum dan pemerintahan dalam penyediaan cloud computing.
Ketika Ilmuan Herb Grosch mendalilkan bahwa seluruh dunia akan beroperasi pada
terminal bodah didukung oleh sekitar 15 pusat data yang besar. Karena komputer
ini sangat canggih, banyak perusahaan dan entitas lain menyediakan sendiri
kemampuan komputasi melalui berbagai waktu danbeberapa organisasi, seperti GE
GEISCO, Anak perusahaan IBM Biro Corporation, Tymshare, CSS Nasional, Data
Dial, Bolt, dan Beranek and Newman.
Tahun
90-an, perusahaan telekomunikasi mulai menawarkan VPN layanan jaringan pribadi
dengan kualitas sebanding pelayanannya, tapi dengan biaya yang lebih rendah.
Karena merasa cocok dengan hal tersebut untuk menyeimbangkan penggunaan server,
mereka dapat menggunakan bandwidth jaringan secara keseluruhan. Lalu
menggunakan simbol awan sebagai penunjuk titik demarkasi antara penyedia dan
pengguna yang saling bertanggung jawab. Cloud computing memperluas batas
iniuntuk menutup server serta infrastruktur jaringan.
Sejak
Tahun 2000, Amazon sebagai peran penting dalam semua pengembangan cloud
computing dengan memodernisasi pusat data, seperti jaringan komputer yang
menggunakan sesedikit 10% dari kapasitas mereka pada satu waktu. Setelah
menemukan asitektur awan baru, mengalami peningkatan efisiensi internal sedikit
bergerak capat “Tim Dua-Pizza”(Tim kecil untuk memberi makan dengan dua pizza)
dapat menambahkan fitur baru dengan cepat dan lebih mudah. Kemudian Amazon
mulai mengembangkan produk baru sebagai penyedia cloud computing untuk
pelanggan eksternalm dan meluncurkan Amzaon Web Service (AWS) tahun 2006.
Awal
tahun 2008, Eucalypus menjadi yang pertama open source, AWS API Platform yang
kompatibel menyebarkan awan swasta. Open Nebula ditingkatkan dalam proyek Eropa
Reservoir Komisi yang sudah didanai. Pada tahun yang sama, agar difokuskan pada
penyediaan jaminan kualitas layanan (seperti yang dipersyaratkan oleh aplikasi
interaktif real-time) untuk infrastruktur berbasis cloud dalam rangka IRMOS
Eropa Proyek yang didanai Komisi. Pertengahan 2008, Gartner melihat kesempatan
untuk membentuk hubungan antara konsumen layanan TI, mereka menggunakan layanan
TI dan menjualnya. Dan mengamati bahwa “Organisasi layanan TI yang beralih dari
perangkat keras milik perusahaan dan aset perangkat lunak untuk digunakan
layanan berbasis model sehingga pergeseran diproyeksikan untuk komputasi.....akan
menghasilkan pertumbuhan dramatis dalam produk IT di beberapadaerahdan
pengurangan yang signifikan di daerah lain.
Namun pada waktu itu John McCarthy
sudah mulai mengungkapkan konsep pengabungan sistem dalam media khusus yang
akhirnya kini dikembangkan menjadi Komputasi Awan. Perkembangan sistem yang
mendasari Cloud Storage tersebut mulai diperkenalkan pada modern ini oleh
perusahaan eCommerce Amazon pada tahun 2000. Amazon menjadi salah satu
pelopor penggunaan sistem tersebut sebagai penjembatan dari semua layanan
ecommerce miliknya yang masuk pada layanan Amazon Web
Service. Baru
beberapa waku berikutnya perkembangan dari sistem Komputasi Awan semakin
berkembang dengan pesat, seperti yang dilakukan oleh Google melalui salah satu
layanannya Google Drive. Saat ini sudah cukup banyak penyedia jasa Cloud
Storage yang bisa menjadi pilihan anda menyimpan data. Beberapa diantaranya
merupakan layanan gratis yang dapat dipakai oleh siapa saja dan sebagian
meruapakan layanan berbayar yang terkadang dikhususkan untuk melayani kebutuhan
penyimpanan data IT dari perusahaan atau korporasi besar.
Oleh : Fajar
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
EDIT
WITH CAMTASIA STUDIO
Getting
Ready
This exercise is designed so that you can follow these
steps from start to finish. You will record, edit, and produce a video with
Camtasia Studio. There are many options that we do not explore or may have
advanced features. For more tutorials on some of these tasks, the TechSmith
Learning Center has numerous videos and written tutorials available.
(http://www.techsmith.com/learn/camtasia/7/)
For
this training exercise you will be creating a video tutorial that demonstrates
how to change the size of your mouse cursor.
Before
you start this exercise, use the following tips to get your computer ready:
1. Clean off your computer’s
desktop so that the recording area is clear of distractions.
2.
Close
any applications that are running and turn off notifications. Then open the
applications you are planning to record and resize them on your desktop as
needed.
3.
For
most recordings you may want to prepare a script to read while recording audio.
A script will help you plan out what to say and what to show on the screen. If
you don’t want to write an entire script, then try creating an outline of both
what to say and what to do. For this project a script is provided on page 15.
4. Complete a “dry run-through”
of your recording. This will help you expect the unexpected during the actual
recording.
5.
Make
sure you have a microphone connected for recording your audio. You can use a
built-in microphone if you have one, but external microphones provide a better
recording quality.
6.
Create
a folder in a designated area on your computer for saving your files. (i.e.
desktop; documents; network folder; etc.)
Whether
you work through this project or not, this guide and the tips provided are good
for all projects that you might work on with Camtasia Studio.
© 2010TechSmith Corporation, All Rights Reserved.
Start
Camtasia Studio. Once open, click the Record Screen button.
1.
For
this project you will use the record full screen option, which is set by
default. If you have clicked Custom, click Full Screen.
Your
entire screen is automatically selected. For later projects, if you need to
record less of the screen, choose custom and adjust the selected area as
needed.
2.
By
default, both microphone and system audio are recorded. You should see a green
checkbox next to the microphone icon, which indicates that audio will be
recorded.
3.
Click
the down arrow next to the audio button to see a list of available audio
de-vices. You should see a dot next to the device selected for recording. If
needed, change the device. To test your device, read a few words from this
guide into your microphone. You should see the volume meter fill in with color.
If your volume meter is not filling in with color, you may need to choose a different microphone or adjust your system settings.
4.
In
the audio device list, if you are using Mi-crosoft Vista or Windows 7, there is
a check mark next to Record system audio. This option allows you to record
system audio, which is the audio that comes through your speakers.
Note:
Uncheck this option for this project.
5. Adjust the volume slider so
the volume meter is consistently registering in the yellow/orange color range.
If
you haven’t already, locate the prepared script “How to change your cursor” on
page 15.
©
2010TechSmith Corporation, All Rights Reserved.
6. When you are ready, click the
red record button (or use the hotkey F9) to start your recording.
7. When you start recording you
will see a countdown. This will give you a chance to prepare for your
recording.
After
the countdown, read through the script on Page 15 and complete each action on
your screen.
8. To stop recording press F10 on
your keyboard, the stop button on the recorder toolbar, or right click the
recorder icon in the task bar and choose stop.
Tips
for Better Audio
1.
Use
the best microphone you can afford.
Sound
is critical to screen recording videos. Quite often, if the sound is bad,
people will not watch the video.
2.
Use
the Camtasia Recorder default settings for audio. This includes recording your
system audio to a separate track (this option is not available for users of the
Windows XP Operating System).
3.
Do
a test recording and make sure audio is being recorded. Make sure the audio
quality meets your video’s needs.
4.
Record
the audio and video separately.
Recording
the pieces separately allows you to focus on one piece at a time and im-prove
the quality.
5.
Stop
and listen to the sound in your recording area. Record your screen with audio
but don’t speak. Then, listen to the recording. You’ll be surprised how much
noise is in a room. Is your keyboard loud when you type? Do you have a heating
or cooling vent overhead that can be heard? Is your mic picking up the humming
from your computer and other devices?
Saving your project files
We
recommend creating and saving your Camtasia recordings in a new folder on your
desktop, in your documents folder, or someplace else where you can easily find
it. When you save your project, save additional resources like images or audio
clips in this folder to keep all the pieces of your project together and easy
to find and work with.
©
2010TechSmith Corporation, All Rights Reserved.
9.
When
you stop your video, a preview window opens for you to review your recording.
A. See the length of your video.
B.
Use
the Shrink to Fit option to show the entire video in the space available of the
preview window. This lets you preview the entire video when you have recorded
large dimensions. Please note that this does not affect the video’s size or
quality.
C.
Control
the video by jumping to the beginning, playing the video, or jumping to the
end.
10. To complete the recording
process, choose one of the options:
Save
and Edit: Click Save and Edit to name the recording, save it to a preferred
location, and then add it to the Camtasia
Studio
timeline.
If
you prefer to only save your recording to Edit later, click the arrow below the
Save and Edit button and choose Save As. This saves the recording for later
use.
Produce:
Click to save your recording, bypass editing, and open the Production Wizard.
The production process allows you to render your video into a format that can
easily be shared.
Delete:
Click if you do not want to keep the recording. Remember that once you delete a
recording, it cannot be recovered.
What do you want to do now?
Recommended:
Click
Save and Edit. To learn more about editing go to the next page of this guide.
Or:
Click
Produce. To learn more about production go to page 12.
Oleh : Mohammad Novan W
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
BLOG
Sejarah Blog
Blog pertama besar adalah halaman What’s New pada browser
Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993. Kalau kita masih ingat,
Mosaic adalah browser pertama sebelum adanya Internet Explorer bahkan sebelum
Nestcape. Kemudian pada Januari 1994 Justin Hall memulai website pribadinya
Justin’s Home Page yang kemudian berubah menjadi Links from the Underground
yang mungkin dapat disebut sebagai Blog pertama seperti yang kita kenal
sekarang. Hingga pada tahun 1998, jumlah Blog yang ada diluar sana belumlah
seberapa. Hal ini disebabkan karena saat itu diperlukan keahlian dan pengetahuan
khusus tentang pembuatan website, HTML, dan web hosting untuk membuat Blog,
sehingga hanya mereka yang berkecimpung di bidang Internet, System
Administrator atau Web Designer yang kemudian pada waktu luangnya menciptakan
Blog-Blog mereka sendiri.
Pada Agustus 1999 sebuah perusahaan Silicon Valley
bernama Pyra Lab meluncurkan layanan Blogger.com (diakuisi oleh Google.Com pada
akhir tahun 2002 yang lalu) yang memungkinkan siapapun dengan pengetahuan dasar
tentang HTML dapat menciptakan Blog-nya sendiri secara online dan gratis. Media
blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh Pyra Labs sebelum akhirnya diakuisisi
oleh Google pada akhir tahun 2002.
Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber
terbuka
yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut. Walaupun sebelum
itu (Juli 1999) layanan membuat Blog online dan gratis yaitu Pitas telah ada
dan telah membuat Blogger bertambah hingga ratusan, tapi jumlah Blog tidak
pernah bertambah banyak begitu rupa sehingga Blogger.com muncul di dunia per-blog-an.
Blogger.com sendiri saat ini telah memiliki hingga 100.000 Blogger yang
menggunakan layanan mereka dengan pertumbuhan jumlah sekitar 20% per bulan.
Blogger.com dan Pitas tentu tidak sendirian, layanan pembuat blog online
diberikan pula oleh Grouksoup, Edit this Page dan juga Velocinews.
Sejak saat itu Blog kian hari kian bertambah hingga makin
sulit untuk mengikutinya. Eatonweb Portal adalah salah satu daftar Blog
terlengkap yang kini ada diantara daftar Blog lainnya. Ribuan Blog kemudian
bermunculan dan masing-masing memilih topik bahasannya sendiri, dimulai dari
bagaimana menjadi orang tua yang baik, hobi menonton film, topik politik,
kesehatan, sex, olahraga, buku komik dan macam-macam lagi. Bahkan Blogger ada
Blog tentang barang-barang aneh yang dijual di situs lelang Ebay yang bernama
Who Would By That?. Cameron Barret menulis pada Blog-nya essay berjudul Anatomy
of a Weblog yang menerangkan tema dari Blog. “Blog seringkali sangat terfokus
pada sebuah subjek unik yaitu sebuah topik dasar dan/atau sebuah konsep yang
menyatukan tema-tema dalam Blog tersebut.” Secara sederhana topik sebuah Blog
adalah daerah kekuasan si Blogger-nya tanpa ada editor atau boss yang ikut
campur, tema segila apapun biasanya dapat kita temukan sejalan dengan makin bermunculannya
Blog di Internet. Dan ide itu telah terpikirkan, Blogger bahkan sekarang telah
membuat Blog dari Blog, dan bahkan Blog dari Blog dari Blog.
Situs-situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau
secara total merupakan kumpulan weblog sering disebut sebagai blogosphere.
Bilamana sebuah kumpulan gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat
besar berulang kali muncul untuk beberapa subyek atau sangat kontroversial
terjadi dalam blogosphere, maka hal itu sering disebut sebagai blogstorm atau
badai blog.
Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam, mulai dari
sebuah catatan harian, media publikasi dalam sebuah kampanye politik, sampai
dengan program-program media dan perusahaan-perusahaan. Sebagian blog
dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh
beberapa penulis. Banyak juga blog yang memiliki fasilitas interaksi dengan
para pengunjungnya, seperti menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat
memperkenankan pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan
yang dipublikasikan, namun demikian ada juga blog yang bersifat sebaliknya
(non-interaktif).
Situs-situs web yang saling berkaitan berkat blog, atau
secara total merupakan kumpulan blog sering disebut sebagai blogosphere. Bilamana sebuah kumpulan
gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat besar berulang kali muncul
untuk beberapa subyek atau sangat kontroversial terjadi dalam blogosphere,
maka hal itu sering disebut sebagai blogstorm atau badai blog.
Pengertian Blog
Blog merupakan singkatan dari "web log". Weblog
sendiri merupakan singkatan dari “Logging The Web”yang merupakan bentuk
aplikasi web yang menyerupai tulisan - tulisan (yang dimuat sebagai posting)
pada sebuah halaman web umum. Tulisan - tulisan ini seringkali dimuat dalam
urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama),
meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses
oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna
blog tersebut.Banyak orang mengarikan blog dengan bahasanya sendiri seperti
menurut beberapa sumber yang telah ditemukan yaitu:
1. Labilah Zain (Pendiri Blogger
Family). Web dan log (weblog) adalah media dimana pemiliknya menuliskan catatan
pengalaman pribadi, opini berupa tulisan maupun gambar yang bisa terus
diperbarui dan diakses melalui internet. Pemilik weblog disebut weblogger bebas
mencurahkan pemikiran baik berupa tulisan maupun gambar disitu, melengkapi
dengan desain yang diinginkan dan melengkapinya dengan fasilitas yang
memungkinkan terjadinya interaksi antara pemilik dan pengunjung weblognya.
2.
Wikipedia Indonesia. Sebuah Weblog, Web log atau
singkatnya Blog, adalah sebuah aplikasi web yang memuat secara periodik
tulisan-tulisan (posting) pada sebuah webpage umum. Posting-posting tersebut
seringkali dimuat dalam urutan posting secara terbalik, meskipun tidak
selamanya demikian. Situs web semacam itu biasanya dapat diakses oleh semua
pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog
tersebut.
3. Definisi Blog Versi
Bloggingly. Blog adalah website dengan konten (konten bisa berupa teks, gambar,
link, audio atau video) yang di-update secara berkala serta mewakili dan
berdasarkan sudut pandang ‘karakter’ tertentu yang menjadikan kontennya khas
(umumnya menggunakan sudut pandang personal). Standarnya, konten blog diurutkan
secara kronologis terbalik (konten baru di depan, konten lama di belakang) dan
dapat dikomentari.Blog merupakan
singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk
tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web.
Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urutan terbalik (isi terbaru dahulu
sebelum diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs
web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan
tujuan dari si pengguna blog tersebut.
Web Log atau yang sering disebut BLOG adalah sebuah diary
atau catatan-catatan pribadi yang disimpan secara online dan umumnya bersifat
terbuka bagi siapa saja yang ingin membacanya, bias juga berisi kutipan dari
sumber lain yang sengaja dipublikasikan kembali dalam satu tempat. Blog juga
sama dengan web atau situs-situs yang biasa kita temui di internet. Materi dan
konten merupakan kebebasan penuh dari sang pembuat blog. Tentu saja sangat
disarankan lebih kea rah membagi pengetahuan yang bermanfaat.
Oleh : Yuliarni
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
BAB I
SPARKOL VIDEOSCRIBE
1. Sparkol
Videoscribe
1.1 Pengertian
dan Kegunaan Sparkol Videoscribe
Saat ini perkembangan teknologi informasi sudah
berkembang begitu pesat. Tidak hanya alat teknologi saja yang dihasilkan, akan
tetapi sudah banyak juga software-software yang diciptakan, salah satunya ialah
Software Sparkol Videoscribe. Software ini dikembangkan oleh salah satu
perusahaan yang ada di inggris, tepatnya pada tahun 2012 software ini dirilis.
Dan hebatnya lagi software ini sudah memiliki pengguna sebanyak 100.000 orang
lebih, setelah setahun software ini dipublikasikan. Aplikasi ini adalah sarana
yang paling tepat dan akurat karena dapat digunakan sebagai pengantar
pembelajaran, serta sangat membantu memberikan pemahaman kepada peserta didik.
Sparkol Videoscribe adalah aplikasi yang digunakan untuk
membuat sebuah video dengan animasi tulis tangan. Didalam aplikasi ini terdapat
banyak animasi keren dan unik, sehingga akan membuat peserta didik lebih suka
dan terhibur dalam kegiatan belajar mengajar. Namun tidak hanya itu, software
ini juga dapat digunakan sebagai sarana promosi, presentasi, bisnis online dan
kegiatan lainnya. Dengan adanya software ini, kita akan lebih mudah dalam
menyampaikan pesan, karena kita tidak perlu menyajikan sesuatu yang panjang.
Nah, lalu apa saja kegunaan Videoscribe??/
1.
Videoscribe
dapat digunakan sebagai sarana promosi.
2.
Videoscribe
dapat digunakan untuk kegiatan bisnis online.
3.
Videoscribe
dapat digunakan sebagai sarana pengantar pembelajaran bagi guru atau dosen.
4.
Videoscribe
dapat digunakan untuk peresentasi.
5.
Dan
masih banyak lagi yang dapat kita lakaukan dengan menggunakan software ini.
1.2 Cara
Menggunakan Sparkol Videoscribe
Setelah saya menjelaskan
pengertian dan kegunaan Sparkol Videosribe, selanjutnya saya akan menjelaskan
langkah-langkah bagaimana cara mengoperasikan atau menggunakan Videosribe
tersebut.
1.
Pertama,
Buka terlebih dahulu aplikasi sparkol
2.
lakukan
login dengan email anda, dan pastikan email anda aktif kemudian klik start
scribing yang terletak disebelah kiri bawah.
3.
Setelah
berhasil masuk, maka akan muncul bagan kerja awal dari lembar kerja aktif
sparkol. Kemudian, untuk menghilangkan tulisan yang ada pada lembar kerja
tersebut, cukup lakukan klik secara sembarang, maka tulisan itu akan hilang
dengan sendirinya.
4.
Didalam
sparkol terdapat beberapa menu, dimana masing-masing dari menu tersebut
memiliki fungsi tersendiri. Yang pertama, ada menu yang mirip dengan gambar
pensil yang terletak di pojok kiri atas, didalam menu tersebut berisi sub menu
didalamnya antara lain Favotite, Computer, Library, Dropbox, dan wrb URL. Menu
bergambar pensil ini digunakan untuk menambahkan gambar yang sudah ada di
komputer anda untuk dimasukan kedalam project anda.
5.
Selanjutnya
disebelah menu bergambar pensil, terdapat menu yang menyerupai huruf T besar.
Menu tersebut digunakan untuk menginput kata atau teks yang ingin kita masukan.
Atau bisa dibilang itu adalah lembar kerja dari sparkol itu sendiri.
6.
Setelah
itu terdapat menu yang menyerupai gambar nada. Menu tersebut digunakan untuk
memasukan musik yang ingin anda gunakan. Namun perlu diketahui bahwa sparkol
sendiri juga memiliki musik original yang cukup mumpuni untuk anda gunakan
didalam project anda.
7.
Selain
itu ada juga menu recorder, dimana menu tersebut digunakan untuk menginput rekaman
atau musik suara rekaman untuk dimasukan ke dalam project yang akan kita buat.
8.
Dan
yang terakhir ada Menu Setting (Pengaturan). Didalam menu ini terdapat
fitur-fitur yang cukup mendukung untuk kerja kita. Jadi, fungsi dari menu ini
ialah untuk mengganti animasi tangan bergerak dan juga paper atau lembar kerja
kita.
9.
Apabila
kita ingin menyimpan sebuah video yang telah kita buat, cukup lakukan klik
Creat and Share this Video pada bagian kanan atas jendela kerja sparkol.
Selesai deh..
Oleh : Danang Trihatmojo
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
Penerapan
Teknologi Informasi (TI)
Penerapan
Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak
terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi
merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang
dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita lihat
dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan dengan
teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan
terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran
perkembangan jenis perpustakaan banyak diukur dari penerapan teknologi
informasi yang digunakan dan bukan dari skala ukuran lain seperti besar gedung
yang digunakan, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah penggunanya.
Kebutuhan akan TI sangat berhubungan dengan peran dari perpustakaan sebagai
kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan
kebudayaan yang berkembang seiring dengan menulis, mencetak, mendidik dan
kebutuhan manusia akan informasi. Perpustakaan membagi rata informasi dengan
cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya untuk umum.
Penerapan teknologi
informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain:
1. Penerapan teknologi informasi
digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan
yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah
pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan
anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai
bentuk Automasi Perpustakaan.
2. Penerapan teknologi informasi
sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu
pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini
sering dikenal dengan Perpustakaan Digital.
Kedua fungsi penerapan teknologi
informasi ini dapat terpisah maupun terintegrasi dalam suatu sistem informasi
tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya manusia dan
infrastruktur peralatan teknologi informasi yang mendukung keduanya. Dalam
makalah ini selanjutnya akan membahas tentang automasi perpustakaan.
Katalog adalah keterangan singkat
atau wakil dari suatu dokumen. Katalog perpustakaan elektronik adalah jantung
dari sebuah sistem perpustakaan yang terautomasi. Sub sistem lain seperti OPAC
dan sirkulasi berinteraksi dengannya dalam menyediakan layanan automasi. Sebuah
sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan faktor kunci keberhasilan
penerapan automasi perpustakaan.
Cakupan dari Automasi Perpustakaan
- Pengadaan koleksi
- Katalogisasi, inventarisasi
- Sirkulasi, reserve, inter-library loan
- Pengelolaan penerbitan berkala
- Penyediaan katalog (OPAC)
- Pengelolaan anggota
Dalam sebuah sistem automasi
perpustakaan terdapat beberapa unsur atau syarat yang saling mendukung dan
terkait satu dengan lainnya, unsur-unsur atau syarat tersebut adalah :
1. Pengguna (users)
Pengguna merupakan unsur utama dalam
sebuah sistem automasi perpustakan. Dalam pembangunan sistem perpustakaan
hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi dengan pengguna-penggunanya
yang meliputi pustakawan, staf yang nantinya sebagai operator atau teknisi
serta para anggota perpustakaan. Apa misi organisasi tersebut? Apa kebutuhan
informasi mereka ? Seberapa melek komputerkah mereka? Bagaimana sikap mereka ?
Apakah pelatihan dibutuhkan? Itu adalah beberapa pertanyaan yang harus dijawab
dalam mengembangkan sebuah sistem automasi perpustakaan. Automasi Perpustakaan
baru bisa dikatakan baik bila memenuhi kebutuhan pengguna baik staf maupun
anggota perpustakaan. Tujuan daripada sistem automasi perpustakaan adalah untuk
memberikan manfaat kepada pengguna.
Konsultasikan dengan pengguna untuk
menentukan kebutuhan-kebutuhan mereka. Namun perlu hati-hati terhadap penilaian
keliru yang dilakukan oleh pengguna mengenai kebutuhan dan persepsi tentang apa
yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh suatu sistem komputer . Kebutuhan dapat
dirincikan terlalu banyak atau terlalu sedikit dan kadang-kadang persepsi bisa
juga keliru
Staf yang bersangkutan harus
dilibatkan mulai dari tahap perencanaan dan pelaksanaan sistem. Masukan dari
masing-masing staf harus dikumpulkan untuk menjamin kerjasama mereka.
Tenaga-tenaga inti yang dilatih untuk menjadi operator, teknisi dan
adminsitrator sistem harus diidentifikasikan dan dilatih sesuai bidang yang
akan dioperasikan.
2. Perangkat Keras (Hardware)
Komputer adalah sebuah mesin yang
dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat.
Pendapat lain mengatakan bahwa komputer hanya sebuah komponen fisik dari sebuah
sistem komputer yang memerlukan program untuk menjalankannya.
Dari beberapa pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa komputer adalah sebuah alat dimana kemampuanya sangat
tergantung pada manusia yang mengoperasikan dan software yang digunakan.
Kecenderungan perkembangan komputer
:
- Ukuran fisik mengecil dengan kemampuan yang lebih besar
- Harga terjangkau (murah)
- Kemampuan penyimpanan data berkapasitas tinggi
- Transfer pengiriman data yang lebih cepat dengan adanya
jaringan
Dalam memilih perangkat keras yang
pertama adalah menentukan staf yang bertanggung jawab atas pemilihan dan
evaluasi hardware sebelum transaksi pembelian. Adanya staf yang bertanggung
jawab adalah untuk mengurangi ketergantungan terhadap pihak lain dan
menghindari dampak buruk yang mungkin timbul. Hal lain adalah adanya dukungan
teknis serta garansi produk dari vendor penyedia komputer.
Perangkat lunak diartikan sebagai
metode atau prosedur untuk mengoperasikan komputer agar sesuai dengan
permintaan pemakai. Kecenderungan dari perangkat lunak sekarang mampu
diaplikasikan dalam berbagai sistem operasi, mampu menjalankan lebih dari satu
program dalam waktu bersamaan (multi-tasking), kemampuan mengelola data
yang lebih handal, dapat dioperasikan secara bersama-sama (multi-user).
Untuk mendapatkan software kini
sudah banyak tersedia baik dari luar maupun dalam negeri dengan berbagai
keunggulan yang ditawarkan dan harga yang bervariasi. Di perpustakaan software
yang dikenal antara lain CDS/ISIS, WINISIS yang mudah didapat dan gratis freeware
dari Unesco atau dari beberapa perguruan tinggi sekarang telah banyak membuat
dan mengembangakan sistem perpustakaannya sendiri seperti SIPUS 2000 di UGM,
Sipisis di IPB. Masih banyak lagi perguruan tinggi dan institusi pengembang
software yang mengembangkan SIP dengan kemampuan yang tidak kalah sip. Sistem
Informasi Perpustakaan ini difungsikan untuk pekerjaan operasional
perpustakaan, mulai dari pengadaan, katalogisasi, inventarisasi, keanggotaan,
OPAC, pengelolaan terbitan berkala, sirkulasi, dan pekerjaan lain dalam lingkup
operasi perpustakaan
Suatu software dikembangkan melalui
suatu pengamatan dari suatu sistem kerja yang berjalan, untuk menilia suatu
software tentu saja banyak kriteria yang harus diperhatikan. Beberapa criteria
untuk menilia software adalah sebagai berikut :
· Kegunaan : fasilitas dan laporan yang ada
sesuai dengan kebutuhan dan menghasilkan informasi tepat pada waktu (realtime)
dan relevan untuk proses pengambilan keputusan.
· Ekonomis : biaya yang dikeluarkan
sebanding untuk mengaplikasikan software sesuai dengan hasil yang didapatkan.
· Keandalan : mampu menangani
operasi pekerjaan dengan frekuensi besar dan terus-menerus.
· Kapasitas : mampu menyimpan data
dengan jumlah besar dengan kemampuan temu kembali yang cepat.
· Sederhana : menu-menu yang
disediakan dapat dijalankan dengan mudah dan interaktif dengan pengguna
· Fleksibel : dapat diaplikasikan di
beberapa jenis sistem operasi dan institusi serta maupun memiliki potensi untuk
dikembangkan lebih lanjut.
· Membangun sendiri
· Mengontrakan keluar
· Membeli software jadi yang ada di
pasaran
Pilihan apapun yang dijatuhkan,
software harus
· Sesuai dengan keperluan
· Memiliki ijin pemakaian
· Ada dukungan teknis, pelatihan ,
dokumentasi yang relevan serta pemeliharaan.
· Menentukan staf yang
bertanggungjawab atas pemilihan dan evaluasi software.
Memilih dan membeli perangkat lunak
merupakan suatu proses tersedianya dukungan pemakai, karena diperlukan banyak
pelatihan dan pemecahan masalah sebelum sistem tersebut dapat berjalan dengan
baik. Salah satu cara untuk memastikan dukungan pelanggan adalah memilih
perangkat lunak yang digunakan oleh sejumlah perpustakaan. Sekelompok besar
pengguna biasanya menjustifikasikan layanan dukungan pelanggan sebagai hal yang
subtansial. Selain itu, pengguna dapat saling membantu dalam pemecahan masalah.
Spesifikasi perangkat keras harus
memenuhi kebutuhan-kebutuhan minimum operasi perangkat lunak.
4. Network / Jaringan
Jaringan komputer telah menjadi
bagian dari automasi perpustakaan karena perkembangan yang terjadi di dalam
teknologi informasi sendiri serta adanya kebutuhan akan pemanfaatan sumber daya
bersama melalui teknologi.
Komponen perangkat keras jaringan
antara lain : komputer sebagai server dan klien, Network Interface Card ( LAN
Card terminal kabel (Hub), jaringan telepon atau radio, modem.
Hal yang harus diperhatikan dalam
membangun jaringan komputer adalah :
· Jumlah komputer serta lingkup dari
jaringan (LAN, WAN)
· Lokasi dari hardware : komputer,
kabel, panel distribusi, dan sejenisnya
· Protokol komunikasi yang digunakan
· Menentukan staf yang bertanggun
jawab dalam pembangunan jaringan.
Data merupakan bahan baku informasi,
dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili
kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan sebagainya. Data terbentuk dari
karakter, dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus seperti *, $ dan /.
Data disusun mulai dari bits, bytes, fields, records, file dan database.
Sistem informasi menerima masukan
data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan
hasilnya. Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah
dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu ditambahkan
sebuah penyimpanan data file (data file storage) ke dalam model sistem
informasi; dengan begitu, kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru
maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya.
Oleh : Rochmad Kartiko
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
Apa
itu Camtasia ?
Camtasia Studio adalah
Software (Perangkat Lunak) yang dikembangkan oleh TechSmith Corporation. Camtasia digunakan untuk merekam semua
aktivitas yang ada pada desktop Komputer. Software ini dapat dimanfaatkan untuk
membuat video tutorial atau media pembelajaran yang lebih mudah.
Dalam Camtasia Studio, suatu
aplikasi yang dapat anda konversi dengan format ‘camrec’ menjadi format yang
anda inginkan (SWF, WMV, AVI, RM, dll). Selain itu, anda juga dapat menambahkan
berbagai efek yang sudah disediakan misalnya menambahkan efek transisi,
menambahkan background musik, memberikan zoom, callouts, dan fasilitas lainnya
yang akan mendukung video rekaman anda. Software ini sangat populer oleh para
pembuat tutorial dan pembuat CD Interaktif. karena dari dahulu camtasia memang
selalu lebih unggul dalam recording screen. adapun Fungsi dari Camtasia sebagai
berikut :
1. Merekam aktivitas layar pada Desktop
komputer agan
2. Mengedit Video (seperti menambahkan
teks, gambar, animasi, atau transisi)
3. Mengkonversi ke Format video
tertentu, seperti SWF, FLV, AVI, RM, dll.
Keunggulan Camtasia :
Adapun keunggulan dari
aplikasi rekam video ini diantaranya:
1. File size
hasil recording lebih kecil Selain lebih kecil juga perekaman gambar lebih halus dan lebih rendah
menggunakan memori saat merekam layar.
2. Support
multi layer Camtasia bisa support beberapa track video secara langsung.
3. Interaktif
quizAnda juga dapat
membuat quiz untuk hasil rendernya layaknya CD Interaktif, ada banyak pilihan
tipe quiz yang dapat anda pilih.
4. Support HD Untuk export output HD camtasia
sudah mampu membuat lebih baik. dan hasil export bisa menggunakan format player
HTML5.
5. Animasi
motion Layer atau track pada timeline bisa dianimasikan seperti di adobe premiere.
6. Visual
Effect Walaupun hanya
sederhana, camtasia studio dilengkapi dengan visual Effect.
Dalam Camtasia Studio, anda dapat mengkonversi format
‘camrec’ menjadi format yang anda inginkan (SWF, WMV, AVI, RM, dll). Selain
itu, anda juga dapat menambahkan berbagai efek yang sudah disediakan misalnya
menambahkan efek transisi, menambahkan background musik, memberikan zoom,
callouts, dan fasilitas lainnya yang akan mendukung video rekaman anda.
Software ini sangat populer oleh para pembuat tutorial dan pembuat CD
Interaktif. karena dari dahulu camtasia memang selalu lebih unggul dalam
recording screen.
Ini
nih kelebihannya :
1. file
size hasil recording lebih kecil
selain lebih kecil juga
perekaman gambar lebih halus dan lebih rendah menggunakan memori saat merekam
layar.
2.
support multi layer
tidak seperti versi sebelumnya
yang hanya mempunyai 1 track video, kini camtasia 8 bisa support beberapa track
video secara langsung.
3.
interaktif quizanda juga dapat membuat quiz untuk
hasil rendernya layaknya CD Interaktif, ada banyak pilihan tipe quiz yang dapat
anda pilih.
4.
support HD
untuk export output HD
camtasia 8 sudah mampu membuat lebih baik. dan hasil export bisa menggunakan
format player HTML5.
5.
animasi motion
layer atau track pada timeline
bisa dianimasikan seperti di adobe premiere.
6.
Visual Effect
walaupun hanya sederhana, camtasia
studio 8 dilengkapi dengan visual Effect.
Oleh : Septiani Dwi Saputri
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
KONSEP
SERTA PROSEDUR PENGGUNAAN TEKNOLOGI RFID PADA PERPUSTAKAAN
1. Latar Belakang
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini telah berkembang dalam berbagai
kegiatan di bidang keilmuan. Penerapan berbagai teknologi yang ada, tentunya
akan memberi kemudahan pada suatu organisasi atau instansi untuk mengembangkan
efisiensi pekerjaan dan kualitas layanan menjadi lebih baik. Salah satu
instansi yang memanfaatkan perkembangan teknologi dalam layanannya adalah
perpustakaan. Perpustakaan sebagai tempat berbagai sumber informasi, dalam hal
ini dituntut untuk selalu memberikan yang terbaik bagi pemustakanya, baik dalam
memaksimalkan bahan pustaka yang ada maupun layanan-layanan yang disediakan.
Menurut Williams dan
Sawyer (2003) pengertian
teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer)
dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Teknologi informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apapun yang
membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan
menyebarkan informasi. Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer tetapi gabungan dari teknologi komputer dan teknologi komunikasi.
Perpustakaan
erat kaitannya dengan penyediaan informasi, sesuai dengan pengertian
perpustakaan menurut IFLA (International
Federation Library Association) perpustakaan adalah tempat kumpulan materi
tercetak dan non tercetak atau sumber informasi yang disusun secara sistematis,
untuk digunakan oleh pemustaka. Dilihat dari pengertian di atas, dimana
perpustakaan diartikan sebagai tempat terkumpulnya sumber informasi, maka
dibutuhkan teknologi informasi untuk mendukung informasi tersebut agar mudah
ditemukan dan dimanfaatkan oleh pemustaka. Dengan menggunakan teknologi yang
canggih, perpustakaan diharapkan dapat berdampak bagi pemustaka agar lebih
berminat untuk memanfaatkan berbagai layanan di perpustakaan.
2. Teknologi Informasi
Keberadaan
teknologi informasi tentu mempunyai pengaruh baik dari segi positif maupun
negatif dalam berbagai kegiatan pelayanan di perpustakaan. Adapun dampak
positif dari perkembangan teknologi informasi dalam kegiatan-kegiatan di perpustakaan
adalah (Supriyanto: 2008):
a.
Meringankan beban pekerjaan pustakawan di
perpustakaan sehingga pekerjaan lebih efektif dan efisien.
b.
Pertukaran informasi dan kerjasama dengan
perpustakaan lain menjadi lebih mudah dan cepat tanpa harus bertatap muka secara
langsung.
c.
Dapat meningkatkan citra perpustakaan karena mampu
mengikuti perkembangan teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman.
d.
Dapat mempromosikan produk perpustakaan melalui
website dengan mudah.
e.
Memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan
terkait dengan pendendaan, pengadaan, wedding dan lain-lain.
3. RFID (Radio Frequency Identification)
Sistem
otomasi perpustakaan saat ini sudah dikombinasikan dengan menggunakan sistem
identifikasi otomatis bahan pustaka, yang mana lebih mengefisienkan lagi
pekerjaan di dalam perpustakaan. Sistem identifikasi otomatis yang selama ini
banyak di pakai di perpustakaan adalah sistem barcode. Namun sistem barcode sudah
mulai digantikan oleh penggunaan RFID.
Penggunaan
barcode bila dibandingkan dengan penggunaan RFID sangat banyak
perbedaannya, diantaranya sistem barcode hanya bisa dibaca, sedangkan
RFID bisa dibaca dan dan ditulis ulang, untuk membaca dengan alat reader barcode harus disejajarkan
sedangkan RFID tidak perlu disejajarkan, semua objek atau benda bisa dibaca
secara bersamaan walau ditumpuk sekalipun, sedangkan barcode hanya membaca satu objek, RFID bisa digunakan untuk
penjajaran.
4. Pengertian RFID (Radio Frequency Identification)
RFID
(Radio Frequency Identification) merupakan
kombinasi dari frekuensi radio berbasis teknologi dan teknologi microchip.
Informasi yang terkandung di dalam tag microchip dan ditempelkan pada
bahan pustaka dapat dibaca menggunakan teknologi frekuensi radio. Sebuah alat
pembaca (alias sensor, pemindai atau integrator) mencari antena pada tag dan
mengambil informasi dari microchip dalam perangkat RFID. (Boss, Richard).
Pengertian
RFID secara umum adalah sebuah teknologi terbaru untuk mengidentifikasi atau
mendeteksi sebuah objek (benda/orang) dengan menggunakan gelombang radio, yang
terdiri dari satu atau lebih alat pembaca/ transponder interogator dan
RF transfer data yang dicapai dengan cara yang sesuai dimodulasi induktif atau
memancarkan pembawa elektro-magnetik. Selain itu dapat digunakan sebagai
pembawa data, dengan informasi yang ditulis dan diperbarui untuk tag pada
saat digunakan.
Dengan
menggunakaan RFID memungkinkan pengamanan dan penemuan kembali bahan pustaka di
perpustakaan dengan mudah. Secara keseluruhan rak bahan pustaka dapat dibaca
dengan alat pembaca sinyal pada portable scan reader. Kemudian pada
hasil portable scan reader akan dilaporkan apakah ada bahan pustaka yang
hilang atau dipinjam (keluar dari rak). Sebuah label RFID yang ditempelkan pada
bahan pustaka akan mengidentifikasi bahan pustaka dan akan melindunginya.
Ketika pemustaka melakukan pminjaman dan membawa bahan pustaka keluar dari
perpustakaan maka label RFID akan terbaca oleh sistem. (Ahson, Syed: 2008).
5. Komponen-komponen RFID
Komponen-komponen
dari RFID yang pertama yaitu; tag
RFID yang dapat berupa stiker, kertas atau plastik dengan beragam ukuran.
Di dalam tag terdapat chip yang mampu menyimpan sejumlah informasi
tertentu, yang kedua terminal reader RFID, terdiri atas RFID-reader dan
antenna yang akan mempengaruhi jarak optimal identifikasi. Terminal RFID akan
membaca atau mengubah informasi yang tersimpan dalam tag melalui
frekuensi radio.
Ketika
tag melakukan identifikasi, informasi yang tersimpan pada chip dalam tag
dikode ulang oleh reader dan disimpan, dikirim ke server,
atau dikomunikasikan kepada sistem perpustakaan terpadu bila sistem RFID
dihubungkan dengan itu. Ketika tidak ada server, sebagian besar perangkat lunak
disimpan di reader. Terminal RFID
terhubung langsung dengan system host computer, dimana mengatur alur
informasi dari item-item yang terdeteksi dalam lingkup sistem RFID dan mengatur
komunikasi antara tag dan reader (alat pembaca). Host bisa berupa stand-alone ataupun
terhubung jaringan LAN/Internet untuk komunikasi dengan server. Jenis konversi reader mencakup,
stasiun kerja staf untuk meja sirkulasi dalam melakukan pekerjaan, pelindung
diri stasiun pengisian dan pemakaian, reader untuk mengidentifikasi
bahan pustaka yang dikembalikan dan pintu sensor untuk mengidentifikasi
keamanan.
Sistem
RFID di perpustakaan merupakan gabungan dari beberapa komponen. Beberapa
komponen tersebut akan membuat mekanisme alur kerja di perpustakaan yang
menjadikan perpustakaan yang bersangkutan berbeda dengan perpustakaan lainnya
yang tidak menggunakan sistem RFID. Untuk mempersiapkan sistem tersebut maka
berikut langkah-langkah:
·
Menginput deskripsi buku ke dalam tag RFID
·
Tempelkan tag RFID ke dalam buku
·
Masukkan buku ke dalam rak
·
Pindai buku dengan alat scanner genggam agar
nantinya mempermudah shelving
·
Pemustaka mencari bahan pustaka di OPAC dan mencari
ke jajaran rak
·
Kemudian peminjaman dilakukan secara mandiri (self service) dengan menggunakan alat self chek station
·
Buku yang dipinjam sudah melalui proses diatas
tidak akan menjadi masalah ketika melewati pintu gerbang yang mana sudah
dipasang alarm pengaman
·
Ketika pemustaka ingin mengembalikan buku maka bisa
melalui alat book drop
6. Penerapan RFID dalam Perpustakaan (Kelebihan dan
Kelemahan)
Penerapan
RFID dalam perpustakaan adalah penambahan teknologi terbaru yang digunakan
dalam perpustakaan untuk kombinasi otomatisasi dan kegiatan keamanan dalam
pemeliharaan dokumen baik di dalam perpustakaan atau ketika dokumen di luar
perpustakaan (A. Narayanan, et.al.: 2007). RFID adalah teknologi terbaru untuk
digunakan dalam sistem deteksi pencurian/ kehilangan bahan pustaka
perpustakaan.
Sistem
RFID mulai dipakai dalam perpustakaan pada akhir tahun 1990-an yang kegunaanya
diantaranya tidak hanya mendeteksi hilangnya bahan pustaka, juga mempercepat
kinerja staf dan pelaksanaannya, menyederhanakan dan mendukung kecepatan urusan
dan pelaksanaan staf dan dilaksanakan
untuk tujuan pelacakan efisiensi dokumen di seluruh perpustakaan, mempermudah
dan mempercepat pemakaian dokumen, keamanan bahan pustaka, inventarisasi, verifikasi
dan penanganan di rak (Boss, 2009).
RFID
memberikan keunggulan yang signifikan bila dibandingkan dengan penggunaan barcode dalam perpustakaan. Keunggulan
utama adanya peningkatan kualitas pelayanan serta penghematan biaya operasional
tenaga perpustakaan, karena teknologi RFID memungkinkan untuk penguna
perpustakaan melakukan pelayanan mandiri (self-service)
baik peminjaman maupun pengembalian bahan pustaka dengan menggunakan kartu
anggota yang sudah ditanami chip RFID yang biasa disebut smartcard.
Dalam
menerapkan teknologi baru maka akan terdapat segi positif dan segi negatifnya,
begitu pula dalam sebuah perpustakaan maka akan ada kelebihan dan kelemahan
dari teknologi RFID tersebut, diantara kelebihannya adalah: (Narayan: 2005 dan
Boss: 2007):
1.
Kecepatan pengisian/pemakaian; penggunaan RFID
mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sirkulasi dan
inventarisasi karena tag RFID dapat dibaca dari jarak jauh.
2.
Penghematan waktu; dikaitkan dengan fakta-fakta
informasi yang dapat dibaca dari tag RFID jauh lebih cepat dan beberapa
bahan pustaka dalam tumpukan dapat dibaca pada waktu yang sama.
3.
Mempermudah layanan mandiri: sensor dapat membaca
tag RFID yang telah dipasang dalam beberapa bahan pustaka yang dipinjam atau
yang dikembalikan di waktu yang bersamaan.
4.
Kehandalannya tinggi; sistem RFID menghubungkan
sensor untuk pintu keluar dan sistem sirkulasi untuk mengidentifikasi
barang-barang yang keluar dari perpustakaan serta meminimalisir pencurian dan
penghematan biaya.
5.
Inventarisasi dengan kecepatan tinggi; kemampuan
untuk memindai bahan pustaka di rak tanpa menunjuk mereka keluar atau
menghapusnya.
6.
Penanganan material (bahan pustaka) secara
otomatis, termasuk menyortir bahan pustaka menurut kategori untuk diletakkan
ditempat yang tidak dipakai.
7.
Umur tag panjang; Tag RFID
berlangsung lebih lama dari barcode karena tidak adanya kontak langsung kepada
item.
8.
Kegiatan sirkularsi cepat.
Disamping adanya keuntungan maka tidak bisa
terlepas juga dari kekurangan penggunaan RFID dalam perpustakaan, beberapa
kekurangan adalah (Narayan: 2005 dan Boos: 2007):
1. Biaya
yang dikeluarkan untuk pembelian komponen RFID tinggi.
2. RFID
rentan untuk berkompromi karena lapisan foil dari tag yang terlalu tebal
kemungkinan bisa menghalangi sinyal radio dan memungkinkan pembatalan sinyal
tersebut.
3. Kemungkinan
penghapusan/ pencabutan tag yang dipasang yang pada item (bahan pustaka)
4. Masalah
sensor keluar, pintu sensor harus membaca dua kali jarak alat pembaca lainnya,
maksudnya walaupun dari jarak jauh, sensor harus bisa menjalankan fungsinya.
5. Ancaman
terhadap privasi; Adanya informasi pribadi pemustaka (user) yang terekam pada tag RFID (smart card).
7.
Kesimpulan dan Saran
RFID
(Radio Frequency Identification)
merupakan sebuah teknologi baru nirkabel (wireless)
yang unggul dan telah diterapkan di dalam dunia perpustakaan untuk
mengembangkan layanan dan kinerja perpustakaan dalam hal identifikasi dan
pengamanan, yang mana merupakan kemajuan teknologi yang berkelanjutan dari
sistem barcode. Meskipun kelebihannya adalah identifikasi yang unik dan
fleksibilitas dari RFID merupakan kabar baik, teknologi ini masih belum
dipahami secara luas atau belum banyak diterapkan di lingkungan perpustakaan.
Hal ini terlihat dari beberapa kekurangan yang ditimbulkan dari penerapan RFID
di perpustakaan. Biaya yang dikeluarkan cukup tinggi untuk menggunakan
teknologi ini dikarenakan dalam penerapannya, standarisasi dan inovasinya RFID
terus berubah.
Penerapan
RFID di perpustakaan yang masih relatif baru dan karenanya ada banyak fitur
teknologi yang tidak dipahami oleh masyarakat umum. Perkembangan teknologi RFID
terus menghasilkan kapasitas memori yang lebih besar. Diharapkan untuk
kedepannya banyak perpustakaan di Indonesia bisa mengaplikasikan RFID dengan
maksimal, agar staf perpustakaaan semakin maksimal pula dalam melaksananakan
pekerjaan, dan dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka. Selain itu
perpustakaan yang sudah menerapkan RFID akan mempunyai nilai lebih serta akan
mewujudkan perpustakaan yang modern sesuai dengan perkembangan zaman dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Daftar Pustaka
A.
Narayanan, et.al., Implementing RFID in Library: Methodologies, Advantages,
and Disadvantages” tersedia di library.igcar.gov.in/readit-2005/conpro/lgw/s5-8.pdf
atau di http://www.libsys.co.in/download/implementing_rfid_in_Libraries.pdf
diakses pada tanggal 25 Maret 2016
Boss,
Richard, 2007. RFID Technology for Libraries tersedia di http://staging.ala.org/ala/mgrps/divs/pla/plapublications/platechnotes/RFID-2007.pdf
diakses pada tanggal 25 Maret 2016
Supriyanto,
Wahyu dan Ahmad Muhsin, 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi
Perancangan Perpustakaan Digital. Yogyakarta: Kanisius.
Oleh : Angger Purwoko H
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
BIG DATA
BIG DATA
adalah buzzword atau menangkap-frase yang digunakan untuk menggambarkan volume
besar, baik dari data terstruktur dan tidak terstruktur yang begitu besar
sehingga sulit untuk memproses dengan menggunakan teknik database dan perangkat
lunak biasa. Dalam kebanyakan kejadian data perusahaan yang terlalu besar atau
bergerak terlalu cepat atau melebihi kapasitas pengolahan saat ini. Big data
memiliki potensi untuk membantu perusahaan meningkatkan operasi, membuat lebih
cepat dan keputusan yang lebih cerdas. Contoh Big Data Contoh data besar
mungkin petabyte (1.024 terabyte) atau exabyte (1.024 petabyte) data yang
terdiri dari miliaran triliunan catatan dari jutaan orang dari berbagai sumber
yang berbeda (misalnya Web, penjualan, contact center pelanggan, media sosial,
data ponsel dan sebagainya). Data tersebut biasanya terstruktur longgar atau
data yang sering tidak lengkap dan tidak dapat diakses.
Big Data dan
Jenis dataset Bisnis Ketika berhadapan dengan dataset yang lebih besar,
organisasi menghadapi kesulitan untuk dapat membuat, memanipulasi, dan
mengelola data yang besar. Data besar ini menjadi masalah khususnya dalam
business analytics karena alat dan prosedur standar tidak dirancang untuk
mencari dan menganalisis dataset yang besar. Sebuah penelitian dari perusahaan
induk Webopedia QuinStreet menunjukkan, big data initiatives yang siap untuk
pertumbuhan eksplosif. QuinStreet menyurvei 540 perusahaan pembuat keputusan
yang terlibat dalam data besar dan menemukan dataset yang menarik bagi banyak
bisnis saat ini termasuk struktur database biasa dari persediaan, order, dan
informasi pelanggan, serta data tidak terstruktur dari Web, situs jejaring sosial,
dan perangkat cerdas. Data ini, ketika ditangkap, diformat, dimanipulasi,
disimpan, dan dianalisis dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan informasi
yang berguna untuk meningkatkan pendapatan, mendapatkan atau mempertahankan
pelanggan, dan meningkatkan operasi. Akhir-akhir ini istilah Big Data marak di
gunakan sebagai teknologi yang akan menjadi trend masa depan. Sebenarnya apa
sih Big Data itu? Manfaat apa yang diberikan oleh Big Data? Siapa saja yang
sudah menggunakan dan mendapatkan manfaat dari Big Data? Berikut sedikit ulasan
tentang Big Data.
Big Data
adalah sebuah teknologi baru di dunia teknologi informasi dimana memungkinan
proses pengolahan, penyimpanan dan analisis data dalam beragam
bentuk/format, berjumlah besar dan pertambahan data yang sangat cepat.
Pengolahan dan analisis data dalam jumlah sangat besar ini memerlukan waktu
yang relatif jauh lebih singkat dengan menggunakan Big Data dibanding teknologi
data sebelumnya, misalnya. database relational seperti MySQL.
Ciri-ciri data yang ditangani oleh
Big Data:
- Jumlah nya sangat besar (Volume). Biasanya ukuran total
data dalam terabytes keatas.
- Pertumbuhan data sangat cepat (Velocity) sehingga data
bertambah dalam jumlah yang sangat banyak dalam kurun waktu relatif
singkat.
- Bentuk atau format datanya beraneka ragam (Variety).
Format disini bisa berupa data dalam tabel-tabel relasional database
seperti MySQL, file text biasa, File Excel atau bentuk apapun.
Manfaat yang
bisa diberikan dari Big Data antara lain bisa memberikan gambaran yang lebih
lengkap dari sebelumnya karena biasanya data yang dianalisis adalah data
terstruktur misalnya data relasional database.
Contoh
skenario dimana Big Data digunakan misalnya adalah pemanfaatan data
dari social media, twitter, facebook dsbnya dipadukan dengan data dari
perusahaan sendiri misalnya data dari penjualan atau data pelanggan yang sudah
ada di relasional database. Dengan demikian bisa didapatkan analisis untuk
melakukan strategi marketing yang jitu. Misalnya dengan menganalisis
orang-orang di social media yang berpengaruh untuk memasarkan produk.
Contoh real
dimana Big Data benar-benar dinikmati manfaatnya adalah sebuah startup bernama
Klarna. Klarna adalah startup dari Swedia yang memberikan pelayanan semacam
micro financing untuk e-commerce. Yang ditawarkan Klarna adalah pembeli online
bisa langsung beli barang online tanpa membayar langsung. barang akan
dikirimkan ke alamat pembeli. Selanjutnya pembeli diberi waktu untuk
membayar barang jika dia sukai dengan barang yang dikirim atau mengembalikan
barang tersebut jika tidak disukai. Nah bagaimana jika pembeli tersebut tidak
bertanggung jawab dan tidak membayar barang yang sudah dia terima? Disinilah
Klarna memberikan solusi berbasis Big Data.
Klarna
melakukan analisis terhadap data dari pembeli tersebut sehingga meminimalkan
resiko dimanan pembeli tidak membayar barang yang sudah dia terima. Hasilnya
Klarna tumbuh menjadi perusahaan micro financing besar untuk pasar e-commerce
di Eropa. Sayangnya untuk Indonesia, berdasarkan survey beberapa perusaahn
besar, penggunaan Big Data masih belum optimal. Teknologi ini masih dianggap
asing dan belum dianggap akan memberikan hasil yang menguntungkan. "Big Data adalah data dengan ciri
berukuran sangat besar, sangat variatif, sangat cepat pertumbuhannya dan
mungkin tidak terstruktur yang perlu diolah khusus dengan teknologi
inovatif sehingga mendapatkan informasi yang mendalam dan dapat membantu
pengambilan keputusan yang lebih baik."
Keempat
karakterik tersebut: berukuran sangat besar (high-volume), atau sangat
bervariasi (high-variety), atau kecepatan pertumbuhan tinggi (high-velocity),
dan sangat tidak jelas (high veracity) sering disebut dengan 4V's of Big Data. Teknologi Big Data
diciptakan untuk menangani keempat ciri di atas. Jadi jika data Anda memiliki
satu ciri saja atau beberapa kombinasi ciri di atas, tentunya dapat
memanfaatkan teknologi Big Data yang tersedia di pasaran.
Definisi di
atas merupakan kompilasi definisi dari Gartner - sebuah
perusahaan riset dan konsultan IT yang sangat terkenal di dunia dan berbasis di
US - dan beberapa organisasi lain yang menambahkan elemen high-veracity
ke dalam definisi Gartner.
Big Data menjamin pemrosesan solusi data dengan varian
baru maupun yang sudah ada untuk memberikan manfaat nyata bagi bisnis. Namun
pengolahan data dengan ukuran dan kompleksitas besar tetap sekedar solusi
teknologi kecuali jika dikaitkan dengan tujuan bisnis. Hal terpenting dari Big
Data bukanlah sekedar kemampuan teknis untuk mengolah data melainkan manfaat
yang dapat disadari oleh perusahaan dengan menggunakan Big Data Analytics
Terminologi Big Data diyakini berasal dari perusahaan pencarian web yang
mengolah data dengana gregasi yang terdistribusi sangat besar dan tidak
terstruktur.
Contoh Big Data dapat berupa data yang berukuran hingga
petabytes (1,024 terabytes) atau exabytes (1,024 petabytes), seperti milyaran
hingga triliunan catatan personal seseorang yang semuanya berasal dari sumber
berbeda seperti web, sales, customer service, social media, data mobile dan
sebagainya. Data-data ini biasanya tidak terstruktur, sering tidak lengkap dan
tidak dapat diakses. Pada saat berhadapan dengan kelompok data yang lebih
besar, perusahaan menghadapi kesulitan membuat, memanipulasi dan mengelola Big
Data. Big Data sesungguhnya masalah dalaman alisis bisnis karena tools dan
prosedur standar tidak didesain untuk mencari dan menganalisa kumpulan data
yang massive.
Oleh : Arum Setyarini
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
Tugas utama usaha penerbitan adalaha untuk
mengkoordinasikan seluruh lini yang ada didalam organisasi usaha tersebut. Dan
untuk mngkoordinasikannya dibutuhkan ketrampilan-ketrampilan yang memadahi.
Salah satunya adalah ketrampilan manajerial agar mampyu menjalankan tugas
utamanya mengkoordinasikan seluruh lini yang ada dalam naungan organisasi usaha
tersebut.
Dalam menjalankan proses manajerial ini dapat dilakukan
dengan oleh satu orang sebagai single manajer atau pun dapat juga dilakukan
oleh beberapa manajer yang bersinergi menjalankan tigas utrama penerbitan.
Sebenarnya semakin banyak manajer semakin baik proses manajerialnya. Karena
tugas yang ditanggung pun semakin spesifik dan jelas garis pertanggung
jawabannya.
Didalam pelaksanaan manajerial berbagai usaha termasuk
didalamnya usaha percetakan, terdapat berbagai faktor pendorong yang dapat
meningkatkan keberhasilan pelaksanaan manajerial penerbitan. Adapun faktor-faktor
yang mendorong proses manajerial tersebut adalah sebagi berikut :
·
Pendanaan
Pendanaan disini diharapkan
mampu untuk digunakan sebagai modal pendirian usaha. Modal tersebut terdiri
dari pengadaan barang baik bergerak maupun yang tidak bergerak. Selain itu
modal pun digunakan untuk pengganjian karyawan. Ketersediaan dana dalam hal ini
diharapkan lebih, mampu meningkatkan kualitas hasil terbitan. Sehingga apabila
hasil terbitannya berkualitas baik dan direncanakan secara baik pula, maka
usaha percetakan tersebut akan dipercaya masyarakatluas.
·
Perencanaan
Bagian perencanaan ini
digunakan sebagai bagian yang memikirkan langkah-langkah yang akan dilakukan.
Mulai dari perencanaan sampai evaluasi pelaksanaan. Seperti saat suatu terbitan
terjual dengan jumlah yang nbanyak. Atau sebaliknya, hanya tertumpuk digudang.
·
Target
dan Promosi
Bagian ini bertugas
melaksanakan perencanaan khusus penjualan yang direncanakan bagian perencanaan.
Seperti misalnya bagian perencanaan menginginkan peningkatan penjualan ditahun
depan guna menutup kerugian yang terjadi di tahun ini. Maka bagian target dan
promosi menganalisa jenis terbitan apa yang harus dipasarkan, berapa jumlahnya,
kepada siapa pengsa pasarnya, dimana penjualannya, sampai bagaimana pengiklanan
terbitan tersebut.
·
Penjualan
Bagian penjualan adalah
kelanjutan dari bagian target dan promosi. Bagian penjualan akan menindak
lanjuti keputusan bagian target dan promosi apabila bagian tersebut memutuskan
akan menjual baik penjualan baru atau tambahan dari terbitan tertentu. Bagian
ini menghendel mulai dari pendistribusian skala kecil yang loangsung kepada
pembeli. Atau juga pendistribusian kepada agen agen besar. Bagian ini pun
bertanggung jawab atas proses administrasi keuangan hasil seluruh penjualan.
·
Sumber
Daya Manusia
Terakhir adalah faktor SDM.
Faktor ini berperan sebagai obyek yang menjalankan semua aktifitas baik
perencanaan, target dan promosi, penjualan, bahkan proses sebelumnya yaitu
pengadaan naskah dan produksi naskah.
Berdasarkan beberapa faktor pendorong manajerial usaha
percetakan , tidak dipungkiri lagi bahwa faktor sumber daya manusia memiliki
peran penting dalam menjalankan manajerial ini. Dan berikut merupakan SDM atau
orang-orang yang berkecimpung dalam usaha penerbitan :
1.
Pengarang
Pengarang adalah orang yang menuangkan
berbagai ide-ide pemikiran orisinilnya terhadap suatu bidang kedalam bentuk
naskah tulisan yang kemudian karena keorisinilannya itu kepadanya diberikan hak
atas kekayaaan intelektual. Hak ini mengijinkan pengarang untuk memperbanyak
dan menyebarluaskannya kemasyarakat luas. Dan terhadap orang lain yang
melakukan hal serupa tanpa perizinan pengarang maka akan dikenakan hokum
pelanggaran hak cipta. Pengarang dalam usaha penerbitan diartikan sebagai
partner kerja yang memproduksi modal naskah yang akan diterbitkan.
2.
Editor
Setiap naskah calon terbitan yang
masuk ke penerbitan tidaklah langsung dicetak begitu saja. Namun harus melalui
proses editing terlebih dahulu. Proses editing ini digunakan agar naskah
tersebut sesuai dengan kebijakan perusahaan dan pearturan perundang-undangan
yang berlaku.
Editor sendiri terdiri dariberbagai
jenis. Namun disetiap penerbit biasanya memiliki jumlah dan jenis editor yang
disesuaikan dengan kebutuhan penerbit. Berikut adalah jenis-jenis editor beserta
tugasnya yang secara umum ada di penerbit :
a.
Chief
Editor berkedudukan tertinggi dalam mengelola dan mengambil segala keputusan
sub bidang editorial
b.
Managing
Editor berkedudukan membantu chief editor melaksanakan urusan teknis seperti
mengatur setiap editor agar dapat saling bersinergi.
c.
Senior
Editor disebut juga sebagi acquisition Editor karena ia bertanggung jawab
menentukan layak atau tidaknya suatu naskah yang masuk ke penerbit untuk
diterbitkan.
d.
Copy
Editor adalah editor yang bertugas memeriksa dan memperbaiki naskah sesuai
kaidah kepentingan penulis, penerbit maupun pembaca. Pemeriksaan dan perbaikan
ini meliputi kesalahan penulisan, kesalahan bahasa (ejaan, tanda baca, dsb )
seerta kesalahan atas konsistensi dalam penulisan.
e.
Right
Editor merupakan editor yang berhubungan dengan ranah hokum seperti HAKI, ISBN,
KDT, maupun terhadap pengarang maupun penerbit lain.
f.
Picture
Editor bertugas atas kualitas visual grafik, ilustrasi, desain, setting, dab
tata letak halaman.
3.
Percetakan
Pencetak hanya bertugas melakukan
proses pencetakan kebentuk fisik buku setelah melalui proses editing penerbit.
Pencetak sebelum mencetak dalam jumlah yang banyak terlebih dahulu mengirimkan contoh cetakan
pertama untuk dilihat pengarang dan penerbit. Kemudian apabila sudah disetujui,
maka pencetak baru akan memproduksinya secara masal. Dalam percetakan ada yang
disebut cetak outset atau cetak datar serta cetak letterpress atau cetak
timbul.
4.
Agen
Sastra
Di Indonesia agen sastra tidak begitu
dikenal. Namun di Negara yang sudah lebih maju penerbitannya, agen sastra
sangat disadari arti keberadaannya. Agen sastra merupakan pihak yang
menjembatani antara penerbit dan pengarang. Selain mencari naskah dari
pengarang untuk disamapaikan kepernerbit, agen sastra pun merupakan orang
ketiga dalam penerbitan. Agen sastra atau yang juga disebut literary agent
bekerja atas nama pengaranag guna mengurangi kesnjangan dalam kerjasamanya
dengan penerbit. Agen sastra dikatakan orang ketiga karena ia dibutuhkan oleh
kedua belah pihak. Dari sisi penerbit sebagai pihak yang menyediakan dan
menilai kelayakan naskah. Kemudian dari
sisi pengarang bekerja sebagai kuasa hukumnya namun HAKI tetap ada pada
pengarang tersebut.
5.
Distributor
dan Toko Buku
Distributor dan toko buku tercantum
dalam mata rantai penyebarluasan terbitan kepada masyarakat karena kode etik
yang ditetapkan IKAPI ( Ikatan Penerbit Indonesia) bahwa sedapat mungkin
penerbit menghindari penjualan langsung kepada pembeli guna meletakan
pendistributor utama sebagai pengawas dan peminimalisir tindak plagiasi
cetakan.
Dari sekian banyak orang yang terlibat
dalam penerbitan, tentunya terdapat akan banayk bermunculan berbagai masalah
baik dalam proses penerbitan, proses pemasaran, maupun dari sisi hokum. Dan
untuk menjaga orang-orang maupun keharmonisan dunia percetakan. Makia
dibentuklah sebuah organisasi profesi yang
mengontrol
seluruh kegiatan dalam dunia penerbitan.
IKAPI atau Ikatan Penerbit Indonesia adalah sebuah
organisasi profesi yang berasaskan pencasila, gotong royong, serta kekeluargaan
guna menaungi seluruh penerbit yang ada di Indonesia. Dalam menjalankan
perannya untuk mengembangkan dunia perbukuan, IKAPI membuat suatu asas yang
disebut panca daya IKAPIpada 4 Juli 1956. Adapun yang disebut panca daya IKAPI
adalah :
1.
Usaha
memperluas kesempatan membaca dan memperbesar golongan pembaca melalui
pendirian perpustakaan desa
2.
Mengembangkan
penerbitan buku pendidikan dan pengajaran dengan menarik biaya alat pengajaran.
3.
Meneybarkan
karya sastra sastrawan dengan mengusahakan hak cipta dan ekspor buku
4.
Melindungi
hak cipta penerbit buku universitas dan kesusastraan
5.
Mengembangkan
usaha grafika bagi keperluan pencetakan buku.
Tahun 1960 lima tahun setelah kemerdekaan anggota ikapui
berjumlah 46 orang. Kemudian pada tahun 2014 telahn menjadi 1.314 anggota. Hal
ini adalah bukti konsistensi penerapan filosofi visi dan misi IKAPI oleh
seluruh anggotanya. Adapun visi tersebut adalah menjadikan industry penerbitan
buku di Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negri dan berkiprah di
pasar internasioanal menurut situs resminya di http://www.ikapi.org/. serta misinya ikut serta
mencerdaskan kehidupan bangasa melalui upaya penciptaan iklim perbukuan yang
kondusif, pengembangan system perbukuan yang kompetitif, dan peningkatan
profesionalisme asosiasi serta peran anggotanya sehingga perbukuan nasional
mampu berperan secara optimkal demi memprcepat terbentuknya masyarakat
demokratis dan bertanggung jawab.
Berdasarkan pernyataan sebelumnya, banyaknya penerbit
yang saat ini bergabung dengan IKAPI merupakan bukti profesionalitasnya. Namun
apabila penerbit memutuskan tidak inginbergabung dengan IKAPI, itu merupakan
haknya sejak berlakunya era reformasi. Namun untuk organisasi-organisasi yang
memutuskan bergabung maka ia pun akan mendapat banyak keuntungan.
Keuntungan-keuntunga itu adalah :
1.
Penerbit yang menggabungkan diri ke
dalam Ikapi akan mendapatkan pengembangan profesionalitas perbukuan lewat
berbagai event yang diadakan Ikapi, seperti seminar, lokakarya,
dan pelatihan.
2.
Penerbit yang menggabungkan diri ke
dalam Ikapi akan mendapatkan perlindungan kode etik bisnis penerbitan buku
serta bantuan hukum (advokasi) terhadap masalah-masalah terkait perbukuan.
3.
Penerbit yang menggabungkan diri ke
dalam Ikapi akan mendapatkan informasi tentang berbagai kebijakan pemerintah
menyangkut perbukuan, proyek-proyek pengadaan buku pemerintah, maupun
kegiatan-kegiatan nasional atau internasional di bidang perbukuan.
4.
Penerbit yang menggabungkan diri ke
dalam Ikapi akan memperoleh benefit dari silaturahim atau hubungan
antarpenerbit sehingga dapat membina kerja sama dalam bentuk penerbitan bersama
(co-publishing) atau kerja sama lainnya yang saling menguntungkan.
5.
Penerbit yang menggabungkan diri ke
dalam Ikapi mendapatkan eksistensi sebagai anggota organisasi profesi untuk
berhubungan dengan organisasi profesi atau organisasi bisnis lainnya, baik
dalam bidang perbukuan maupun bidang di luar perbukuan.
6.
Penerbit yang menggabungkan diri ke
dalam Ikapi mendapatkan prioritas keikutsertaan dalam berbagai eventpameran
buku, baik yang diadakan di Indonesia maupun di luar negeri dengan biaya yang
lebih efisien.
Masa keanggotaan IKAPI adala 2 tahun dan bias
diperpanjang apabila telah habis. Anggotanya tidak hanya berasal dari pihak swasta
sebagai anggota biasa, namun juga lembaga atau instansi pemerintah sebagai
anggota luar biasa dan juga dapat pula perorangan yang statusnya akan menjadi
anggota kehormatan. Kemudian syarat serta ketentuan menjadi anggota baik biasa,
luar biasa maupun kehormatan tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga IKAPI pasal
19 sampai 22.
Oleh : M. Ulin nuh Khoirul Umam
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
Tren eBook dan Pasar Dunia
Di awal tahun 2000
ketika Raksasa teknologi Amerika, Microsoft mulai mengalihkan seluruh buku di
Perpustakaan Kongres Amerika ke dalam bentuk digital. Perpustakaan terbesar di
dunia ini memiliki 115 juta koleksi buku, majalah, jurnal, dalam 450 bahasa.
Hal ini tentu saja menjadi terobosan yang membuat orang tak perlu
berlelah-lelah menuju perpustakaan untuk mengkaji dan mencari referensi.
Keputusan Microsoft
ini cukup beralasan karena minat "membaca" buku, yang mempertemukan
penerbit dan konsumen, kian membesar. Namun, disisi lain mendatangkan buku
secara fisikselalu menjadi masalah. Misalnya, buku hilang, atau rusak. Tidak
hanya itu penyebaran informasi dan pengetahuan yang berasal dari buku-buku dari
belahan Eropa dan Amerika sering mengalami keterlambatan untuk tiba di
negara-negara Asia dan Afrika.
Microsoft sebenarnya
bukanlah pemain pertama yang melansir buku elektronik. Sekitar akhir tahun
sembilanpuluhan menjelang tahun 2000, ebookcentral.com, NuvoMedia, dan SoftBook
Press sudah memulai bahkan menerbitkan perangkat eBook. Tetapi karena pada saat
itu banyak penerbit yang tidak tertarik membuat buku edisi digital membuat
NuvoMedia dan SoftBook Press harus menjual RocketBook yang menjadi perangkat
pembaca eBook seharga US$ 199 dari harga awalnya US$ 300, tidak hanya itu
keberadaan dua perusahaan tersebut terpaksa harus dibeli Gemstar International
dari TV Guide.
Pada perkembangan
berikutnya, Adobe, yang terkenal dengan perangkat Fotosoft untuk mengatur
tampilan foto, mengeluarkan Acrobat Reader. Perangkat baca ini bisa diperoleh
di homepage-nya Adobe.com secara gratis. Adobe juga telah mengembangkan fitur
tambahan bernama CoolType. Dengan fasilitas ini memungkinkan tampilan buku bisa
dibaca pada layar LCD (liquid central display). Layar inilah yang kini
digunakan banyak penyedia komputer genggam.
Saat ini pengguna
Android juga ikut dimanjakan dengan aplikasi untuk membaca buku yang bernama
Aldiko Book Reader. Bahkan kini Aldiko telah mencapai versi ke 2. Pada Aldiko
Book Reader 2.0, diperubahan dilakukan terutama di bagian user interface, dimana
pengguna dapat dengan mudah melakukan akses ke buku-buku terbaru dan
best-sellers, pilihan font yang lebih baik, rendering teks dan tipografi yang
lebih baik, dan masih banyak kenyaman yang diperoleh bagi pengguna android.
A.
Perkembangan
di Dunia
Ada tiga catatan yang
patut dibuka untuk melihat perkembangan eBook di dunia, tidak hanya rintisan
awal tetapi sejumlah keberhasilan yang telah dilakukan pada tiga tempat berikut
ini: Project Gutenberg, merupakan layanan buku digital terbesar dan tertua yang
mendukung free eBook. Hingga saat ini terdapat lebih dari 25.000 buku digital
yang dengan mudah ditemukan dalam katalog onlinenya. Lalu arXiV yang terdapat
di Universitas Cornell. Fasilitas ini memberikan akses secara terbuka terhadap
368.128 referensi elektronik dalam bidang fisika, matematika, sains komputer
dan biologi kuantitatif. Hal ini didasarkan pada niat sejumlah ilmuwan yang
peduli dengan penyebaran ilmu pengetahuan untuk masyarakat umum secara bebas.
Dahulu para ilmuwan
tersebut menyajikan karyanya dalam jurnal elektronik bergensi dan berbayar,
namun kini telah digratiskan begitu juga dengan buku-buku hasil terbitan para
ilmuwan tersebut. Kemudian adanya proyek sejuta buku atau yang dikenal dengan
The Million Book Project. Proyek ini dikembangkan oleh Universal Library, yang
merupakan sebuah perpustaaan digital dengan dipelopori oleh Universitas
Carnegie Mellon di Amerika Serikat, universitas Zhejiang di China, Institut
Sains di India, dan perpustakaan Alexandria di Mesir. Proyek ini memuat referensi
dalam 16 bahasa dan koleksi bukunya sudah ada sejak terbitan abad 16.
Hingga saat ini
industri buku elektronik di seluruh penjuru dunia belumlah semapan buku
konvensional walaupun penjualan eBook di Amerika Serikat menunjukkan keunggulan
di bandingkan buku cetak. Tren positif ini ternyata mampu membawa jaringan
penerbit dan penyedia jasa buku elektronik yang dulunya seringkali kurang
responsif terhadap pembeli kini mulai menunjukkan keseriusannya.
B.
Kondisi Indonesia Saat Ini
Masuknya eBook di
Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
global. Transformasi dari buku cetak menuju bentuk digital yang ditampilkan
melalui media internet memudahkan pembaca dalam mencari informasi yang
tersedia. Kehadiran eBook pun mulai digemari karena content dan tampilan yang
dimiliki buku digital cukup interaktif sehingga oleh banyak kalangan baik dari
yang tua hingga remaja lebih tertarik menggunakan buku digital. Disisi lain
harga yang relatif lebih murah, praktis, dan menyenangkan untuk dibaca juga
menjadi pertimbangan dalam memilih buku digital sebagai bahan bacaannya.
Saat ini sumber buku
elektronik yang legal di Indonesia belumlah banyak, antara lain dirilis oleh
Departemen Pendidikan Nasional (kini menjadi Kementerian Pendidikan Nasional)
dengan dibukanya Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE adalah buku elektronik
legal dengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar
sampai lanjut. Buku-buku di BSE telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah
Indonesia melalui Depdiknas, sehingga bebas diunduh, direproduksi, direvisi
serta diperjualbelikan tetapi dengan batas atas harga yang telah ditentukan.
Lebih dari itu, seluruh buku ini telah dinilai dan lolos saringan dari penilai
di Badan Nasional Standardisasi Pendidikan (BNSP).
Kebijakan Depdiknas
waktu itu membeli hakcipta 95 judul buku teks pelajaran SD/Madrasah Ibtidaiyah,
72 judul buku teks SMP/Madrasah Tsanawiyah, 24 judul buku teks SMA/ Madrasah
Aliyah dan 216 judul buku teks SMK. Buku-buku itu meliputi pelajaran matematika,
Bahasa Indonesia, IPA, Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Juga Bahasa Inggris, mata pelajaran adaptif, mata pelajaran produktif dan mata
pelajaran normatif untuk jenjang SMK. Secara keseluruhan terdapat 407 judul
buku.
Selain itu Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia juga menyediakan sarana bagi penulis dan publik
untuk membuka akses atas aneka buku elektronik dengan lisensi terbuka. Sarana
ini telah dibuka dengan nama BUKU-e. Selain untuk buku-buku ilmiah, BUKU-e LIPI
juga ditujukan untuk buku 'pembelajaran ilmiah', seperti diktat, buku teks, dan
lain-lain. Termasuk buku-buku BSE juga di-mirror di BUKU-e LIPI.
Dunia industri mulai
melirik eBook, Penerbit Mizan misalnya di tahun 2001 mempelopori keberadaan
buku digital dengan memberikan eBook berjudul "Wasiat Sufi Imam Khomeini
kepada Putranya Ahmad Khomeini" secara gratis di situs mereka. Untuk
memperkenalkan eBook lebih memasyarakat, beberapa pengusaha mencoba
menggabungkan buku elektronik dengan bisnis toko buku di Internet, meniru Amazon.
Misalnya, E-Book Centro ebook-centro.com.
C.
Versi eBook
Gratisan
Tak bisa dipungkiri
keberadaan buku elektronik menjadi dilema bagi para pengusaha bidang ini,
bagaimana tidak disatu sisi keinginan menjual sangat tinggi tetapi secara
bersamaan di dunia maya telah banyak beredar eBook yang dengan mudah diperoleh
secara gratis.
Sebut saja Abacci
Books (abacci.com). Menyediakan berbagai buku elektronik yang sebagiannya
diambil dari Project Gutenberg, digabungkan dengan berbagai resensi buku dan
link ke Amazon. Lalu National Academies Press (nap.edu). Menyediakan
laporan-laporan ilmiah dari lembaga-lembaga ilmu pengetahuan Amerika Serikat,
yaitu National Academy of Sciences, National Academy of Engineering, Institute
of Medicine dan the National Research Council. Begitu juga dengan Read Print
(readprint.com), menyediakan buku-buku sejarah dan karya sastra Barat.
Dengan segala tren
positif dan catatannya keberadaan eBook mulai dirasakan penting, tidak hanya
mengurangi kebutuhan akan ruang penyimpanan, tetapi juga tidak membutuhkan
ongkos untuk perbaikan fisik buku, mempermudah dan menurunkan ongkos
tukar-menukar koleksi, menghilangkan kebutuhan mengembangkan sistem pengamanan
dari pencurian buku, dan sangat cocok untuk sistem belajar tersebar atau sistem
belajar jarak jauh. Namun yang terpenting adalah kemampuan dan minat baca
dengan hadirnya eBook semoga dapat berpengaruh postif khususnya di masyarakat
Indonesia.
D.
Kelebihan dan
Kekurangan E-Book – Formal
E-book mungkin adalah
kata yang sudah tidak asing di telinga kita. Ya, e-book adalah buku elektronik
yang biasanya dibuka melalui komputer. E-book sekarang ini sudah mendunia dan
menjamur di internet dikarenakan kelebihan-kelebihan yang ada pada e-book.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari e-book :
Harga e-book lebih
murah daripada buku biasa atau konvensional. Ini merupakan salah satu alasan
terbesar yang membuat orang lebih memilh e-book daripada buku biasa, bandingkan
saja harga buku konvensional yang isinya hampir sama dengan 2 sampai 3 kali
lipat harga e-book, sedangkan harga-book sendiri sangatlah murah bahkan bisa
gratis yang kita dapatkan dari beberapa situs yang menyediakan e-book gratis.
E-book ramah
lingkungan. Dengan menggunakan e-book kita telah menghemat kertas yang
dihasilkan dari pohon. Kita pun juga menghemat tinta, karena e-book tidak
memerlukan tinta sama sekali
E-book ANTI RUSAK,
selama tidak terkena virus, itu pun juga dapat dibersihkan dengan anti virus.
Bayangkan saja dengan buku konvensional yang dapat rusak, sobek, ketumpahan
tinta dan berbagai hal yang dapat merusaknya.
E-book itu mudah
dibawa dan memiliki ukuran yang relatif kecil. Kita dapat dengan mudah membawa
beribu-ribu e-book hanya dalam flashdisk yang ukurannya mungkin hanya sekitar
jari kita. Hal ini dikarenakan ukuran file e-bok yang relatif kecil.
Kita dapat menghemat
waktu dan tempat kita. kita dapat menghemat waktu kita karena kita tidak perlu
ke toko buku untuk membli buku. Dari segi tempat, kita tidak memerlukan tempat
untuk menyimpan e-book, sebab kita hanya membutuhkan 1 flasdisk yang dapat
berisi beribu-ribu e-book.
Sistem pengiriman
e-book sangat cepat. Kita dapat melakukan pengiriman e-book dalam hitungan
beberapa menit bahkan bisa dalam beberapa detik. Bandingkan dengan buku
konvensional yang memerlukan waktu berhari-hari.
Di samping memiliki
kelebihan-kelebihan, e-book juga tidak luput dari kekurangan. beriku ini
beberapa kekurangan e-book :
Membutuhkan suatu
perangkat lunak untuk membukanya, baik komputer atau alat lainnya. Sehingga
kita membutuhkan waktu yang cukup lama hanya untuk membukanya, sedangkan buku
biasa dapat langsung kita buka dan tutup sesuka hati .
Kenyamanan. Biasanya
jika ingin membaca buku kita ingin dalam kondisi nyaman, seperti tiduran,
duduk santai di sofa, dan tiduran di lantai. Hal ini tidak bisa
kita lakukan dengan e-book, karena kita harus menatap PC atau laptop, dan
terkadang kita tidak tahan untuk berlama-lama menatap monitor.
Mata yang tidak
terbiasa untuk membaca di monitor. Hal ini membuat kebanyakan orang cenderung
mencetak e-book dengan printer, setelah membaca beberapa halaman dari
e-book.
E-book memiliki
berbagai format, yang terlihat dari extension filenya seperti pdf, txt,
doc, chm, dejavue, iSilo, dan lain-lain. Hal ini membuat dibutuhkan berbagai
aplikasi berbeda untuk membukanya maupun membuatnya.Misal untuk format PDF,
untuk membacanya umumnya menggunakan Acrobat dari Adobe. Untuk membuatnya
menggunakan aplikasi sejenis PDF writer.
Tidak semua format
e-book memiliki sekuriti yang baik. Misal format txt, sangat rentan terkena
virus atau dijebol sekuritinya. Sedangkan pdf sudah memiliki sekuriti yang
baik. Tetapi secanggih apapun format sekuriti e-book, karena digital, e-book
tetap bisa dibongkar terutama oleh para hacker.
Sensasi. Maksudnya
disini, kita memiliki rasa sensasi yang kita rasakan ketika membuka tiap-tiap
lembaran dari buku biasa, namun hal ini tidak kita rasakan pada e-book.
Daftar Pustaka
di akses tgl 5 maret
2016 jam 12:34
Prakoso Bhairawa
Putera Peneliti Muda bidang Kebijakan dan Administrasi (Kebijakan Iptek) LIPI
Biskom, 26 Agustus
2011 http://www.buku
e.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1321295564&&1
Oleh : Pretty
G. lakapu
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
Desain
Grafis dan Elektronik
Pengertian Desain Komunikasi
Visual dan Desain Grafis - Desain Komunikasi Visual
atau yang biasa disingkat menjadi DKV masih merupakan hal yang asing ditelinga
masyarakat Indonesia. Di masyarakat awam, desain komunikasi visual ini sering
di identikkan dengan tukang print atau tukang baliho dan reklame. Sehingga
banyak orang yang memandang sebelah mata pada dunia desain. Pendapat orang awam
tentang desain komunikasi visual yang identik dengan iklan memang bukan
pendapat yang salah, tapi tidak juga sepenuhnya benar karena iklan hanyalah
salah satu media atau sarana yang dihasilkan oleh desain komunikasi visual.
Sumber: hitamputih2013.blogspot.com
Sedangkan pengertian dari desain komunikasi visual adalah
seni menyampaikan pesan (art of communication) dengan menggunakan bahasa rupa
(visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan
menginformasikan, mempengaruhi, hingga mengubah prilaku target audience dengan
tujuan yang ingin diwujudkan. Sedangkan bahasa rupa yang dipakai berupa grafis,
tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi, huruf, dan masih banyak lagi
yang lain.
3 Fungsi desain komunikasi
visual
1. Sebagai Sarana Identifikasi
Fungsi utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai
sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang
itu, dan darimana ia berasal. Begitu juga dengan sebuah benda atau produk dapat
memberitahu kita bagaimana kualitas produk tersebut, dan membuat produk
tersebut lebih mudah dikenali baik oleh produsennya atau konsumen.
2. Sebagai Sarana Instruksi dan Informasi
Sebagai sarana instruksi dan informasi, desain komunikasi
visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal lainnya dalam
petunjuk, arah, skala, dan posisi.
3. Sebagai Sarana Promosi dan Presentasi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana promosi
dan produksi adalah untuk menyampaikan pesan, pendapat perhatian (atensi)
secara visual sehingga mudah diingat.
Selain dari fungsi, ada dua hal lagi yang harus dipahami oleh
seorang desain komunikasi visual yaitu, prinsip dan unsur. Mengapa ini penting?
Karena jelas seorang desainer harus tau unsur apa saja yang membalut desain
komunikasi visual dan prinsip yang harus dipegang oleh seorang desainer.
6 Unsur Desain Komunikasi
Visual
1. Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam objek desain. Karena
dengan warna, orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan, atau
membedakan sifat-sifat visual secara jelas.
2. Format
Format adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan
besar kecilnya suatu objek. Dengan menggunakan unsur ini anda dapat menciptakan
kontras dan penekanan pada objek desain anda. Hal ini memudahkan anda untuk
menyampaikan pesan yang bersifat sangat penting, penting, dan kurang penting
yang bisa dilihat dari ukuran (format).
3. Tekstur
Tekstur adalah tampilan permukaan dari suatu benda yang dapat
dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Tekstur terbagi menjadi dua, tekstur
nyata dan tekstur semu.
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk
lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika
desain dan dinamika desain grafis.
5. Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara
satu titik poin dengan titik poin lainnya sehingga, bisa membentuk gambar garis
lengkung, atau garis lurus.
6. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan
lebar. Bentuk dasar yang dikenal oleh orang adalah kotak (rectangle), lingkaran
(circle), dan segitiga (triangle).
Prinsip Desain Komunikasi
Visual
1. Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang
sangat penting. Tidak ada kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya
tersebut terlihat cerai berai, kacau balau, dan membuat karya seni tersebut
tidak enak dilihat.
2. Keseimbangan (Balance)
Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman
dipandang dan tidak membuat gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami
oleh suatu benda jika semua daya yang bekerja saling meniadakan.
3. Proposi (Propotion)
Proposi termasuk prinsip dasar dasar tata rupa untuk
memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya
diperlukan perbandingan-perbandingan yang tepat.
4. Irama (Rythm)
Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus
menerus.
5. Dominasi (Domination)
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar yang harus ada
dalam sebuah desain. Dominasi berasal dari kata "dominance" yang
berarti keunggulan. Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu desain
unggul dan lebih istimewa.
Selain fungsi, prinsip, dan unsur yang telah dijelaskan,
desain komunikasi visual juga memiliki beberapa cabang ilmu salah satunya
adalah desain grafis. Desain grafis adalah seni dalam berkomunikasi dengan
menggunakan tulisan, ruang, atau gambar. Ilmu desain grafis mencakup seni visual,
tipografi, tata letak, dan desain interaksi.
Bagi anda yang ingin kuliah dengan mengambil jurusan desain
komunikasi visual, berikut ini ada beberapa universitas yang memiliki jurusan
desain komunikasi visual. Dimana aja? Check this out!
universitas yang memiliki
jurusan desain komunikasi visual
1. Institut Teknologi
Bandung (ITB)
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
Alamat : Jl. Ganesha 10, Bandung 40132
No Telp/Fax :(022) 250-0935
Alamat E-mail : info-center@itb.ac.id
Website : http://www.itb.ac.id
2. Institut Kesenian
Jakarta (IKJ)
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Fakultas Seni Rupa
Alamat : Pusat Kesenian Jakarta - TIM, Jl. Cikini Raya
No. 73, Jakarta Pusat 10330
No Telp/Fax :(021) 392-4018/ (021)319-24807
Alamat E-mail : baak-ikj@yahoo.co.id
Website : http://www.ikj.co.id
3. Institut Manajemen
Telkom (IMTELKOM)
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Fakultas Manajemen Desain Komunikasi Visual
(FMDK)
Alamat : Jl. Gegerkalong Hilir No. 47, Bandung 41052
No Telp/Fax :(022) 201-1384 | 85 | 88 / (022) 201-1387
Alamat E-mail : info@imtelkom.ac.id
Website : http://www.imtelkom.ac.id
4. Universitas Bina
Nusantara (Binus)
Nama Jurusan/Program Studi : New Media, Animation,
Creative, Advertising / School Of Design
Alamat : Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta 11480
No Telp/Fax : (021) 534-5830 / (021) 530-0244
Alamat E-mail : dkv@binus.ac.id
Website : http://www.binus.ac.id / http://www.dkv.binus.ac.id
5. Universitas
Brawijaya
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Grafis dan
Periklanan
Fakultas : Vokasi
Alamat : Jl. Veteran 12 dan 16, Malang 65100
No Telp/Fax :(0341) 553-240
Alamat E-mail : vokasi@brawijaya.ac.id
Website : http://www.vokasi.ub.ac.id
6. Universitas
Multimedia Nusantara (UMN)
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Fakultas Seni dan Desain
Alamat : Jl. Boulevard Gading Serpong, Tangerang,
Banten
No Telp/Fax :(021) 5422-0808, (021) 3703-9777
/ (021) 5422-0800
Alamat E-mail : pmb@unimedia.ac.id
Website : http://www.unimedia.ac.id / http://www.umn.ac.id
7. Universitas Negeri
Jakarta (UNJ)
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Grafis
Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni
Alamat : Gedung Daksinapati, Gedung E, Jl. Rawamangun
Muka, Jakarta 13220
No Telp/Fax :(021) 489-5124, (021) 289-0046 ext.
192
Alamat E-mail : unj@unj.ac.id
Website : http://www.unj.ac.id
8. Universitas Indraprasta
(UNINDRA) PGRI
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Alamat : Jl. Nangka No. 58C, Tanjung Barat (TB
Simatupang) Jagaraksa, Jakarta Selatan 12530
No Telp/Fax :(021) 781-8718 / (021) 7883-5283
Alamat E-mail : university@unindra.ac.id
Website : http://www.unindra.ac.id
9. Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM)
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Fakultas Desain
Alamat : Jl. Dipatiukur 112-116, Bandung 40132
No Telp/Fax : (022) 250-3054 (ext.123) / (022)
253-3754
Hotline : 0818 422 333, 0813 133 93333 (Didi Subandi)
Website : http://www.unikom.ac.id
10. Universitas Ars
International
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Alamat : Jl. Sekolah Internasional No. 1, Bandung 40282
No Telp/Fax : (022) 721 3990 / (022) 720 4286
Website : http://www.ars-intl.edu
11. International Design
School
Nama Jurusan/Program Studi : Digital Design
Alamat : Epicentrum Walk Level 3, Komplek Rasuna
Epicentrum, Jl. HR. Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta 12960
No Telp/Fax :(021) 2994 1201-04
Alamat E-mail : info@idseduction.com
Website : http://www.ideseduction.com
12. Universitas Esa
Unggul
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Fakultas Desain dan Industri Kreatif
Alamat : Jl. Arjuna Utara No.09,Tol Tomang, Kebon
Jeruk, Jakarta Barat 11510
No Telp/Fax : (021) 567 4223, (021) 568 2510
/ (021) 567 4248
Hotline : (021) 7064 6060, (021) 7024 7272
Alamat E-mail : humas@esaunggul.ac.id
Website : http://www.esaunggul.ac.id
13. Universitas
Paramadina
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Alamat : Jl. Gatot Subroto kav 97, Mampang, Jakarta
12790
No Telp/Fax : (021) 7918 1188 / (021) 799 3375
Alamat E-mail : info@paramadina.ac.id
Website : http://www.paramadinal.ac.id
14. Universitas Sebelas
Maret
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Alamat : Jl. Ir. Sutami No. 36A, Solo 57126
No Telp/Fax :(0271) 662 565
Alamat E-mail : fs@uns.ac.id
Website : http://www.uns.ac.id
15. Universitas Trisakti
Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Fakultas Seni Rupa dan Desain
Alamat : Gedung Syarief Thayeb (M) Lantai IX,
Kampus A. Jl. Kyai Tapa No. 1, Grogol, Jakarta Barat 11440
No Telp/Fax :(021) 566 3232 ext. 8128, 8140 / (021) 564
4270
Alamat E-mail : sekun@trisakti.ac.id ,
universitas@trisakti.ac.id
Website : http://www.trisakti.ac.id
Nah itu tadi pengertian desain komunikasi visual dan desain
grafis beserta beberapa universitas yang memiliki jurusan desain komunikasi
visual. Terima kasih dan semoga bermanfaat!
Artikel Terkait Pengertian Desain Komunikasi Visual dan
Desain Grafis
Oleh : Yohanes Christian Pakung
Matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen : Pitoyo Widhi Atmoko S. Si, M.Si
BAGIAN 1: Printer Berdasarkan Jenis dan Cara Cetaknya
Cetak Foto – Printer adalah
alat yang menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks maupun gambar
atau grafik pada suatu kertas (hard copy device). Printer digunakan untuk
mencetak informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data yang telah
dilakukan oleh computer, baik itu dalam bentuk gambar, tulisan ataupun yang
lainnya kedalam media kertas atau sejenisnya.
Dalam penggolongan jenisnya printer di golongkan berdasarkan
alat mekaniknya yaitu :
2.
Non Impact Printer
Sedangkan
dalam penggolongan menurut cara cetaknya yaitu :
1.
Serial Printer
2.
Line Printer
3.
Page Printer
Impact Printer
Impact printer adalah jenis printer yang memaksa print heads
untuk mentransfer tinta ke media cetak dengan cara print heads menekan tinta
sampai menyentuh kertas, mirip dengan cara kerja mesin tik. Impact printer
menggunakan print heads yang berisi sejumlah pin metal. Beberapa print heads
hanya memiliki 9 pin untuk menghasilkan titik – titik yang akan membentuk
karakter. Dan sebagian printer memiliki 24 pin untuk menghasilkan resolusi yang
lebih baik. Selain itu jenis printer ini terbatas pada pencetakkannya yang
bersifat monochrome dengan huruf tunggal pada setiap waktu cetak. Beberapa tipe
dari impact printer :
Dot Matrix
Printer
Printer Dot Matrix adalah suatu jenis printer yang resolusi
cetaknya masih sangat rendah. Fungsi printer dot matrix sampai saat ini masih
saja diperlukan walaupun kini telah bertebaran printer-printer canggih yang
dapat mencetak fotografi level profesional. Printer Dot-matrix ini terutama
dibutuhkan oleh bidang usaha yang membutuhkan pencetakan rangkap, tidak hanya
bukti transaksi, tetapi juga laporan-laporan yang harus dicetak rangkap. Dari
pada mencetaknya berulang-ulang yang mengakibatkan biaya operasional printer
tinggi dan waktu menjadi terbuang percuma, maka kita dapat menggunakan printer
dot-matrix dengan kertas rangkap. Hemat waktu dan hemat biaya (listrik, pita,
kertas, dll).
Kebaikan dari printer ini adalah dapat dicetak bermacam-macam
bentuk yang dikehendaki karena image dihasilkan dari pola yang dibentuk dari
titik-titik. Dengan menambahkan karbon yang mempunyai beberapa warna, maka
dapat dicetak grafik didalam beberapa warna. Cetakan dengan kualitas karakter
yang cukup baik dikenal dengan istilah NLQ (Near Letter
Quality). Kelemahannya adalah kualitas karakter kurang baik, karena
dibentuk dari titik-titik.
Daisy Wheel
Printer
Tipe dari printer yang menghasilkan huruf yang kualitasnya cukup
baik. Cara kerja printer ini sama seperti mesin tik. Daisy wheel adalah
piringan yang terbuat dari plastik atau logam dimana pada setiap ujung dari
piringan ini terdapat karakter-karakter. Untuk mencetak karakter, printer
memutar piringan sampai huruf yang diinginkan berhadapan tepat dengan kertas.
Dan palu langsung menghantam piringan , memaksa karakter untuk menekan tinta,
dan meninggalkan bekas tinta di kertas. Jenis karakter dari printer ini bisa
dirubah dengan cara mengganti daisy wheel.
Daisy Wheel Printer Menggunakan sebuah roda yang berisi
karakter-karakter. Tiap karakter di roda terletak pada sebuah lengan plastik
yang dilekatkan pada pusat roda, sehingga berbentuk seperti bunga.
Hasil dari karakter yang tercetak mempunyai kualitas yang baik,
sehingga printer ini digolongkan sebagai Letter Quality printer, tetapi
mempunyai kelemahan yaitu lebih lambat dibandingkan dengan dot matrix printer.
Thimble Printer
Merupakan Letter Quality printer menggunakan elemen berbentuk
thimble yang terdiri dari batangan plastik yang diatur melingkar seperti daisy
wheel tetapi batangan tersebut dibengkokkan. Pola dari karakter ada di ujung
batangan plastik tersebut.
Chain Printer
Mengunakan suatu rantai yang berisi karakter-karakter untuk
membentuk hasil cetakannya. Rantai tersebut akan berputar secara horizaontal
dan setelah tepat pada posisi pencetakan, palu pemukul akan mengetuk pola
karakter di rantai melalui karbon, bentuk dari karakter akan tercetak di
kertas. Chain printer mempunyai kecepatan yang tinggi.
Drum Printer
Yaitu printer yang kumpulan karakternya diletakkan pada
permukaan luar suatu drum metal. Tiap-tiap posisi kolom pencetakan terdapat
satu lingkaran kumpulan karakter di drum.
Proses pencetakan karakter dilakukan dengan memutar drum sampai
pada bentuk karakter yang diinginkan dan suatu palu pemukul akan mengetuk
karakter tersebut.
Band Printer
Cara operasinya sama dengan chain printer, tetapi menggunakan
pita besi (steel band) yang berisi kumpulan pola karakter.
Non Impact Printer
Perbedaan dari Non Impact dengan impact printer
adalah printer jenis ini tidak menyentuh kertas untuk dapat menghasilkan
cetakan. Yang termasuk ke dalam kategori ini diantaranya : Inkjet
Printer, Laser Printer, Solid Ink Printers, Dye Sublimation Printers,
Thermal Wax Printers, Thermal Autochrome Printers, Plotter.
Inkjet Printer
Inkjet printer menggunakan serangkaian nozle yang menyemprotkan
tinta secara langsung ke kertas. Printer inkjet diproduksi secara masal
sekitar tahun 1980-an. Canon mengklaim telah menemukan apa yang disebut
teknologi “Bubble jet” tahun 1977. Ketika seorang peneliti sengaja menyentuh
sebuah jarum suntik tinta diisi dengan solder besi panas dan ternyata panas
memaksa setetes tinta keluar dari jarum, semenjak itu mulailah mengembangkan
metode pencetakan baru.
Printer Inkjet menggunakan tinta dengan proses “Penyemprotannya”
menggunakan muatan listrik, sehingga lebih tenang dan mempunyai kecepatan
tinggi yaitu s/d 270 cps.
Dapat dilengkapi dengan tinta berwarna. Kelemahannya printer ink
jet harus menggunakan kertas khusus sehingga cetakan harus kering sebelum warna
lain menimpanya. Printer Inkjet memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dari
printer laser.
§ Kemampuan printer dalam warna-cetak.
§ Harga printer inkjet yang lebih murah dari printer laser.
§ Printer Inkjet lebih mahal dalam hal penggunaan dan
pemeliharaan.
§ Cartridges perlu diisi lebih sering, biaya cetak inkjet sekitar
10 kali lebih banyak dari pencetakan laser.
§ Apabila mencetak dengan kualitas baik, diperlukan kertas khusus
(foto, dsb).
Laser printer
Laser printer menggunakan tinta kering (toner), listrik statis,
dan panas untuk melakukan pencetakan. Prinsip kerjanya sama dengan mesin
fotocopy. Cara kerja printer ini hampir sama dengan mesin fotocopy, perbedaanya
pada mesin fotocopy bayangannya difokuskan pada silinder yang berputar,
sedangkan laser printer bayangannya diciptakan dengan titik per titik oleh
semiconductor laser. Kualitas tulisan laser hampir sama dengan letter quality
karena 1cm terdiri dari 750 titik-titik. Kecepatan mencetaknya adalah 8 halaman
permenit. Kelemahannya adalah harganya yang cukup mahal.
Solid Ink
Printer
Solid ink printer menggunakan batangan lilin seperti tinta yang
dilelehkan dan disemprotkan pada kertas. Lilin ini kemudian mengering pada
kertas.
Dye Sublimation
Printer
Dye Sublimation Printer menggunakan gulungan film
transparan yang panjang yang memiliki warna merah, biru, kuning, dan abu-abu.
Yang terdapat dalam film ini adalah 4 warna dasar yang digunakan dalam
pencetakan (CMYK). Head print menggunakan elemen dengan suhu yang bervariasi
bergantung pada warna yang diinginkan. Pewarna diuapkan dan diserap permukaan
kertas sebelum kembali menjadi padat
Thermal Wax Printer
Semacam hybrid dari
teknologi Solid Ink dan Dye
Sublimation. Menggunakan pita warna CMYK. Pita warna melewati head print yang
memiliki serangkaian pin yang dipanaskan. Pin ini mencairkan lilin dan
merekatkannya pada kertas hingga mengeras kembali. Kualitas thermal printer
sama dengan printer dot matrix karena prinsip kerjanya sama. Perbedaannya
thermal printer menggunakan panas dan bukan tekanan atau impact. Keuntungan
dari thermal printer adalah lebih tenang dan mempunyai kecepatan tinggi yaitu 6
halaman per-menit. Kelemahannya adalah harus menggunakan kertas khusus.
Thermal Autochrome
Printer
Berbeda dengan jenis printer lainnya, warna tidak terletak pada
printer melainkan pada kertas yang akan dicetak. Terdapat tiga lapisan (Cyan,
Magenta, Yellow) pada kertas dan setiap lapisan diaktifkan dengan suhu
tertentu. Print head melewati kertas tiga kali dengan memberikan suhu yang
sesuai dengan lapisan warna yang diperlukan.
Plotter
Plotter merupakan salah satu peralatan output yang digunakan
untuk menggambar grafik dan lain-lain.
Perbedaannya dengan printer, plotter menggunakan sistem digital
to analog. Contoh plotter grafik adalah ECG (Electro Cardiograph) yaitu alat
yang digunakan untuk mengetahui potensial dari denyutan jantung, contoh lain
seismograph untuk mencatat getaran “gempa”. Plotter dapat menggambar grafik
pada kertas, plastik, maupun pada plastik transparan untuk digunakan dalam
proyektor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar